Liputan6.com, Bandung - Ratusan suporter Persib Bandung atau Bobotoh melakukan aksi simpati bagi korban tragedi Kanjuruhan dengan menabur bunga dan menyalakan lilin di Jalan Cikapayang, Kota Bandung, Minggu (2/10/2022).
Advertisement
Sebagaimana ditayangkan Liputan6 SCTV, Senin (3/10/2022), para Bobotoh turut menyesalkan tragedi Kanjuruhan buntut kekalahan Arema oleh Persebaya dalam derby Jawa Timur.
“Mudah-mudahan ini jadi yang terakhir kalinya di dunia persepakbolaan Indonesia agar semuanya bisa berbenah ke arah yang lebih baik,” ujar Luki, salah seorang Bobotoh.
Selain menabur bunga dan menyalakan lilin, suporter Persib juga membentangkan beberapa spanduk tanda berduka di sekitaran Cikapayang.
Kericuhan usai pertandingan Derby Super Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Berita video aksi berduka suporter Indonesia di Jakarta untuk tragedi Kanjuruhan dengan menggelar aksi tabur bunga dan menyalakan lilin.
Kronologi
Ribuan Bobotoh menyaksikan nonton bareng atau nobar laga Shopee Liga 1 2019 antara Persija Jakarta vs Persib Bandung di Lapangan Gasibu, Rabu (10/7/2019).
Tragedi Kanjuruhan itu pecah usai laga Arema FC menjamu Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu.
Kesal dengan kekalahan Arema, suporter Aremania menyerbu ke lapangan usai peluit panjang ditiup wasit. Tragedi Kanjuruhan pun terjadi.
Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil taktis Polri, barracuda. Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pemain.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan, korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan Malang berjumlah 125 orang. Sebelumnya terdapat data ganda hingga menimbulkan simpang siur soal jumlah korban.
Jumlah korban meninggal dunia tragedi Stadion Kanjuruhan Malang itu berdasarkan hasil kerja tim Disaster Victim Identification (DVI) guna memastikan identitas korban yang meninggal. Termasuk verifikasi data oleh Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten Malang.
Advertisement