Liputan6.com, Balikpapan - Tiga rumah warga yang berlokasi di RT 52 Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara ambruk setelah kontur tanahnya mengalami pergeseran pada Senin (3/10/2022) dini hari sekitar pukul 04.00 Wita. Ketiga rumah tersebut diketahui dihuni oleh Asmar, Suwarti, dan Niwar beserta keluarga mereka.
Beruntung saat kejadian, tiga keluarga ini sudah terlebih dulu diungsikan ke tempat yang lebih aman, pada Sabtu (1/10/2022) lalu oleh pihak Kelurahan dan Babinkamtibmas serta Babinsa bersama warga sekitar. Lantaran pergerakan tanah saat itu mulai dirasakan oleh warga yang rumahnya berdiri di atas lereng dan memang rawan longsor.
Baca Juga
Salah satu korban longsor bernama Asmar berharap adanya bantuan dari pemerintah, lantaran dia tidak lagi mempunyai tempat tinggal.
Advertisement
"Hancur Pak, enggak ada lagi tempat tinggal saya di sini. Tolong, Pak," ungkapnya sembari menangis.
Menurut Bhabinkamtibmas Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara, Aiptu Ardian Wempi Antariksa menjelaskan kejadian bermula saat hujan deras terjadi sejak Senin (3/10/2022) dini hari. Tanah yang sebelumnya bergeser pun semakin parah dan membuat tiga rumah warga tersebut ikut terdampak. Akses jalan pun terpaksa ditutup lantaran khawatir terjadi longsor susulan.
"Kami bersama Pak Lurah dan RT sudah sejak Sabtu ke sini. Saat itu belum seperti ini, masih agak maju ke depan, jadi kami evakuasi warga. Kejadian ini sekitar jam 4 subuh karena hujan, jadi dia kedorong (tanah). Di sini juga lerengnya memang tinggi jadi memang terdorong," papar Wempi.
Kecamatan Koordinasi dengan Disperkim
Sementara itu, Camat Balikpapan Utara, Muhammad Idris mengatakan kejadian pergeseran tanah ini baru-baru saja terjadi di kawasan tersebut. Sebab, sebelumnya tidak pernah ada kejadian longsor ataupun pergeseran tanah. Hal ini diduga karena hujan deras yang melanda beberapa hari lalu di Kota Balikpapan.
Meski begitu pihaknya tengah mengajukan kepada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Balikpapan untuk dilakukan renovasi. Selain itu pihaknya juga tengah mengupayakan biaya pengganti sewa rumah agar korban bisa mendapatkan tempat tinggal sementara.
"Kita sebenarnya sudah melakukan pemberitahuan untuk pengusulan sewa rumah. Jadi agar warga yang tinggal di sini diberi bantuan sewa rumah. Sampai saat ini masih dalam proses. Kemudian untuk renovasi kita coba koordinasikan dengan Disperkim," Idris menandaskan.
Advertisement