Sukses

Bocah SD di Garut Tewas Terpeleset Masuk Gorong-Gorong Usai Bermain Sepak Bola

Korban diduga terpeleset hingga masuk ke dalam gorong-gorong di Perumahan Abdi Negara, Desa Sukagalih.

Liputan6.com, Garut - Diduga terpeleset selepas bermain sepakbola, seorang bocah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Garut, Jawa Barat, meninggal dunia setelah terseret arus sungai dan tersangkut di dalam gorong-gorong, saat hujan deras tiba.

Kapolsek Karangpawitan Kompol Saeffudin Hamzah mengatakan, kabar meninggalnya Erpan Juansyah (11), siswa kelas V SDN Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan, itu mengagetkan warga sekitar.

Saat itu hujan yang tengah turun deras, justru digunakan korban bersama rekan sejawatnya untuk bermain sepak bola.

Nahas, saat seluncuran itu korban diduga terpeleset hingga masuk ke dalam saluran drainase air Perumahan Abdi Negara, Desa Sukagalih, dan terjebak di dalam gorong-gorong.

“Kemungkinan terpeleset masuk ke parit hingga terbawa arus air yang sedang deras,” ujarnya, Senin petang (3/10/2022).

Awalnya  Agus Ahmad, salah satu rekan korban sempat menolong korban hingga berhasil diselamatkan, namun sayang nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju puskesmas Karangpawitan.

“Keluarga korban menerima peristiwa kecelakaan itu sebagai musibah, dan mereka menolak untuk dilakukan autopsi terhadap korban,” ujar dia.

2 dari 2 halaman

Tenggelam di Pantai Klui Lombok

Sementara itu di Lombok, NTB, tiga orang mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Kediri, Kabupaten Lombok Barat, dilaporkan meninggal dunia akibat tenggelam di Pantai Klui, Kabupaten Lombok Utara, Minggu (2/10/2022), sekitar pukul 16.30 Wita.

Hubungan Masyarakat Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram I Gusti Lanang Wisnuwandana, yang dihubungi di Mataram, Minggu, membenarkan peristiwa meninggalnya tiga orang mahasiswa di Pantai Klui tersebut.

"Korban ada lima orang mahasiswa, dua orang berhasil diselamatkan, sedangkan tiga orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Semua korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Nipah, Kabupaten Lombok Utara," katanya.

Ketiga orang korban meninggal dunia, yakni Eibra Alby Alqy Iqsan (19) asal Kediri, Dedi Irawan (19) asal Sekotong, dan Awan Purwanto (19) dari Jonggat.

Menurut keterangan salah seorang saksi mata di lokasi kejadian, Denny F Anggoro, kelima korban merupakan bagian dari rombongan mahasiswa baru STAI Al-Amin Kediri yang sedang melakukan kegiatan di Pantai Klui Kabupaten Lombok Utara.

Seluruh rombongan sudah bersiap untuk pulang, namun lima orang mahasiswa memilih mandi di pantai. Kemudian tidak berselang lama, mereka tiba-tiba melambaikan tangan minta tolong setelah tergulung ombak.

"Melihat korban melambaikan tangan dan berteriak minta tolong, warga yang ada di pantai menuju ke tengah laut. Kemudian satu per satu korban ditemukan dan diangkut ke daratan menggunakan papan selancar," kata Denny.

Denny berharap agar di kawasan wisata Pantai Klui dipasang peringatan rawan tenggelam dan ada dibuat posko siaga petugas penjaga pantai.