Liputan6.com, Jakarta - Ada pemandangan unik sebelum tragedi Kanjuruhan pecah usai laga Arema FC Vs Persebaya, Sabtu malam (1/10/2022). Sebuah akun TikTok @baby wedya membagikan dalam sebuah potongan video berdurasi 29 detik. Dalam video tersebut tampak di tribun penonton ada perayaan kecil, seorang anak yang dibawa orangtuanya menonton laga Arema Vs Persebaya tersebut tengah berulang tahun yang kelima.
Belakangan diketahui sang anak bernama Ibramovic, seorang Aremania cilik asal Surabaya. Beberapa orang di sekitarnya saat itu dengan semangat menyanyikan lagu ‘Selamat Ulang Tahun’ untuk sang anak. Ibrahimovic lantas mendapat tepukan tangan dan pelukan dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Keceriaan itu sempat membuat supporter yang ada di tribun teralihkan pandangannya dari lapangan pertandingan.
Di unggahan video tersebut, akun @adisheva717 yang diketahui sebagai ayah dari Ibramovic menuliskan komentarnya.
Advertisement
“Alhamdulillah anaknya nya selamat saya ayah dari Ibrahimovic Alhamdulillah selamat semuanya,dan trimakasih untuk semuanya atas doanya,” tulisnya.
Sontak komentar tersebut dibanjiri respons warganet. “Alhamdulillah mas semoga slalu dikasih kesehatan dan kebahagiaan dalam keluarganya, panjang umur buat anaknya,” tulis akun @libra.
“Alhamdulillah sehat selalu buat sekeluarga mas,semoga anaknya bisa jadi penerus bangsa,” tulis akun @lah.
“Alhamdulillah mas ojok di gowo delok maneh Yo mas (Mas jangan dibawa nonton lagi ya mas)..btw happy birthday Ibra sehat selalu ya,” tulis akun @Lembok Lupus.
Tragedi Kanjuruhan
Jumlah korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan dipastikan sebanyak 131 orang, jumlah tersebut diperoleh setelah dilakukan verifikasi dan pengecekan bersama Dinas Kesehatan, Tim DVI dan direktur rumah sakit. Hal itu diungkapkan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, Rabu (5/10/2022).
"Jadi data korban meninggal 131 orang," kata Dedi.
Dedi menjelaskan, terjadi selisih data korban meninggal karena Tim DVI bersama Dinas Kesehatan awalnya mendata korban yang dibawa ke rumah sakit saja. Setelah dilakukan pencocokan data, diketahui ada 12 korban meninggal tidak di fasilitas kesehatan.
"Non faskes penyebab selisihnya setelah semalam dilakukan pencocokan data bersama dinas kesehatan, Tim DVI dan direktur rumah sakit," kata Dedi.
Adapun rincian jumlah korban meninggal tragedi Kanjuruhan terdata sebanyak 44 orang di tiga rumah sakit pemerintah, yakni RSUD Kanjuruhan sebanyak 21 orang, RS Bhayangkara Hasta Brata Batu sebanyak 2 orang dan RSU dr Saiful Anwar Malang sebanyak 20 orang.
Kemudian sebanyak 75 korban meninggal dunia terdata di tujuh rumah sakit swasta, yakni RSUD Gondanglegi sebanyak 4 orang, RS Wafa Husada sebanyak 53 orang, RS Teja Husada sebanyak 13 orang, RS Hasta Husada sebanyak 3 orang, RS Ben Mari sebanyak 1 orang, RST Soepraoen 1 orang, dan RS Salsabila 1 orang. Lalu sebanyak 12 orang korban meninggal dunia di luar fasilitas kesehatan.
Advertisement