Sukses

Rintik Hujan Iringi Doa Ratusan Suporter Sepakbola Riau Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Rintik hujan yang mengguyur Jalan Gajah Mada, Pekanbaru, tak menyurutkan niat ratusan suporter sepakbola mengucapkan doa bagi korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Liputan6.com, Pekanbaru - Rintik hujan yang mengguyur Jalan Gajah Mada, Pekanbaru, tak menyurutkan niat ratusan suporter sepak bola mengucapkan doa bagi korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Sembari menabur bunga dan menengadahkan kedua tangan, ratusan suporter dari berbagai kelompok itu berharap korban meninggal dari Tragedi Kanjuruhan diberi tempat terbaik. Sementara yang dirawat lekas pulih seperti biasa.

Tak hanya suporter, berbagai tokoh masyarakat, agama dan adat, turut hadir sebagai solidaritas terhadap duka sepak bola Indonesia itu. Kegiatan dipimpin oleh Kepala Polda Riau Irjen Mohammad Iqbal.

Old Ultras Curva Nord 1955, yang merupakan pendukung PSPS Riau, Dolly San David menjelaskan, tragedi itu tidak diinginkan semua pihak. Namun harus diambil sebagai pelajaran agar tidak ada lagi kejadian serupa.

"Seluruh masyarakat khususnya pecinta sepak bola tentu sangat merasakan kehilangan dan duka mendalam atas gugurnya para suporter dan juga ada korban dari kepolisian," jelas Dolly.

Dolly mengimbau ragam kelompok suporter di Tanah Air lebih baik ke depannya dalam memberi dukungan kepada klub yang dicintai.

"Mulai hari ini jangan sampai nyawa yang sudah hilang itu tidak jadi pelajaran,” sebutnya.

Sementara itu, Irjen Iqbal menyebut kegiatan ini diikuti Curva Nord Pekanbaru, Ultras Garuda Indonesia Sezione Riau, Bonek Pekanbaru, Arema Pekanbaru, The kmers Pekanbaru, Spartak Pekanbaru, BCS Pekanbaru, The Jakmania Pekanbaru, Viking Pekanbaru dan lainnya.

 

2 dari 2 halaman

Duka Riau

Meski diguyur hujan, doa bersama bagi ratusan korban di Kanjuruhan terlaksana dengan khusyuk. Nyala lilin dalam suasana temaram, semakin menambah khidmat kegiatan doa bersama meskipun pakaian basah.

Iqbal menyatakan, masyarakat Riau turut berduka dan merasa kehilangan terhadap ratusan orang yang menjadi korban pada 1 Oktober 2022 itu. Dengan demikian, saling mendoakan sebagai manusia dan umat beragama menjadi sebuah kewajiban.

"Semoga almarhum dan almarhumah diterima di sisi Allah Subhaanahuwata'ala, keluarga yang ditinggalkan, diberi ketabahan, dan yang sakit diberikan kesembuhan," terang Iqbal.

Iqbal berharap iklim persepakbolaan di Indonesia, khususnya di Riau sering diliputi kedamaian. Semua suporter diminta bergandengan tangan meskipun dari kelompok berbeda.

"Oleh karena itu sambil menyalakan flash handphone, secara simbolis kita meletakkan bunga sebagai bentuk kedukaan dan penghormatan, kita juga berdoa," imbuh Irjen Iqbal.

Suporter di Riau diminta memberikan dukungan kepada tim dengan berpegang teguh pada aturan yang ada, disiplin, dan tidak anarkis.

"Silakan fanatis, tapi aturan disiplin itu tetap dijaga karena kalau dilanggar akan mengakibatkan kecelakaan," ucap Iqbal.