Sukses

Jadwal Festival Sinema Prancis 2022 di Yogyakarta, Penggemar Film Wajib Datang

Festival Sinema Prancis menampilkan film-film yang dapat meningkatkan kesadaran akan tantangan utama zaman, yaitu, perubahan iklim, pelestarian lingkungan, kepunahan massal spesies tetapi juga hak asasi manusia dan inklusi.

Liputan6.com, Yogyakarta - Institut Français Indonesia (IFI-LIP) kembali menyelenggarakan Festival Sinema Prancis (FSP) dalam format bauran (luring dan daring) pada 6 sampai 21 Oktober 2022. Dalam edisi ke-24, festival film asing pertama di Indonesia ini hadir dengan mengusung tema Generation.

Dengan genre yang beragam (fiksi, serial pendek, animasi dan dokumenter), FSP menampilkan 19 film yang diputar di 21 lokasi yang tersebar di 13 kota di Indonesia, dan 5 film yang dapat diakses secara daring melalui platform video on demand MOLA. Seluruh film FSP dapat ditonton secara gratis dengan takarir Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Dengan membawa pesan harapan, untuk perubahan di masa depan yang lebih baik, Festival Sinema Prancis menampilkan film-film yang dapat meningkatkan kesadaran akan tantangan utama zaman, yaitu, perubahan iklim, pelestarian lingkungan, kepunahan massal spesies tetapi juga hak asasi manusia dan inklusi.

Di sisi lain FSP menyajikan ragam genre dari Sinema Prancis yang dapat dinikmati lintas generasi untuk memberikan cita dan semangat baru setelah dua tahun terperangkap di dalam pandemi Covid-19.

Di Yogyakarta, para penonton dapat menikmati film di tiga tempat berbeda yaitu di IFI-LIP Yogyakarta (Jl. Sagan No. 3),  JNM Bloc (Jl. Prof. DR. Ki Amri Yahya No. 1),  dan di Societet Taman Budaya ( Jl, Sriwedari No. 1 Ngupasan) mulai Kamis, 6 Oktober hingga Kamis 13 Oktober 2022.

Festival ini tidak dipungut biaya dan bebas masuk tanpa pendaftaran. Segenap program festival dapat dilihat di https://bit.ly/FSPJogja

Festival akan dibuka pada tanggal Kamis, 6 October pukul 19.00 WBI di IFI LIP Yogyakarta dengan pemutaran n film dokumenter yang menjadi film pilihan di Cannes Film Festival 2021, berjudul Animal, karya Cyril Dion.

Film ini bercerita tentang perjalanan transformatif dua remaja yang memiliki kekhawatiran tentang kepunahan massal.

François Dabin, Direktur IFI-LIP Yogyakarta berpendapat kemeriahan festival tahun ini bisa dirasakan karena penonton bisa lebih fleksibel memilih tempat dan cara menonton film-film.

 

Saksikan video pilihan berikut ini: