Sukses

Janji Pemprov Jabar Bantu Industri Kurangi Pembakaran Batu Bara Demi Transisi Energi

Pemprov Jabar berjanji akan berupaya mengoptimalkan transisi energi, salah satunya mendorong industri mengganti batu bara dengan biomass.

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) berjanji akan mendukung optimalisasi energi baru terbarukan (EBT) di Jabar, salah satunya dengan cara mendorong industri agar mengurangi pembakaran batu bara. Secara bertahap, menggantinya dengan biomass.

Hal tersebut sebagaimana diungkap oleh Kepala Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Ai Saadiyah Dwidaningsih, saat konferensi pers West Java Investment Summit (WJIS) di Bandung, diikuti Liputan6.com secara daring, Kamis (6/10/2022).

"Untuk industri yang menggunakan pembangkit atau pembakaran batu bara itu kita akan secara bertahap menggantikannya dengan biomass, kita akan pertemukan dengan yang memiliki teknologinya," kata Ai.

Dia mengatakan, pihaknya akan berkomitmen pada upaya transisi dari energi kotor ke energi bersih. "Tuntutan terkait transisi energi ini merupakan kesepakatan global bahwa industri-industri dituntut oleh pasar untuk menggunakan energi bersih. Dari pemerintah juga melakukan beberapa fasilitasi, seperti regulasi".

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Porsi Energi Jawa Barat

Potensi energi baru terbarukan di Jabar disebut sangat besar, mencapai sekitar 170 Gigawatt ekuivalen, bersumber dari sejumlah potensi seperti tenaga angin, tenaga air, tenaga matahari, city waste biomass, industrial waste biomass, dan geothermal.

"Kalau energi bersih dioptimalkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat. Energi bersih ini menjadi amanat dalam regulasi kita juga jadi tuntutan dunia," kata Ai.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemprov Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja menyebut, total porsi energi di Jabar yakni 25,87 million tonne of oil equivalent (MTOE), dengan komposisi minyak 39,6 persen atau 7,93 MTOE.

Selanjutnya, gas 25 persen atau 6,68 MTOE. Selanjutnya, batu bara 20,1 persen setara 5,21 MTOE, dan energi baru terbarukan mencapai 23,4 persen atau 6,06 MTOE.

Untuk potensi energi baru terbarukan di Jabar, Setiawan merincikan, di antaranya terdiri dari tenaga angin 12.727 MW, tenaga air 3.508 MW, tenaga matahari 156.63 GWP, city waste biomass 470.82 MWE, industrial waste biomass 167.5 MWE, dan geothermal 5.956,80 MW.

"Jawa Barat punya banyak gunung, tidak cuma gunung tapi juga laut, juga yang lainnya. Jabar memang lengkap," katanya.