Sukses

Trending di Twitter, Aremania Mengaku Kecewa dengan Pernyataan Dadang

Salah satu suporter Arema yang menjadi Narasumber di Acara Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan bersama Najwa Shihab, tidak mewakili suara Aremania yang sebenarnya.

Liputan6.com, Jakarta - Tragedi Kanjuruhan merupakan puncak dari tradisi buruk penyelenggaraan sepak bola di Indonesia yang mana harus terus diusut hingga tuntas.

Najwa Shihab beserta timnya menyediakan wadah terbuka untuk penyusutan tragedi ini melalui video Live Streaming di kanal Youtube Najwa Shihab dengan menghadirkan saksi mata, pihak otoritas, dan suporter bola langsung di Stadion Gelora Bung Karno pada Jumat (6/10/2022) pukul 19.00 WIB. 

Pasalnya, salah satu suporter Arema bernama Dadang yang merupakan narasumber dalam acara tersebut memberikan pernyataan yang bertolak belakang hingga membuat Aremania lainnya kecewa.

Dadang menuturkan bahwa ia tidak masalah atas kehadiran Bonek sebagai tanda belasungkawa, tetapi ia minta penyusutan ini dilakukan setelah 40 hari dari tragedi Kanjuruhan. 

"Tolong, kami masih berduka, biarkan kami melalui masa duka ini sampai 40 hari. Setelahnya baru kita komunikasi. Untuk masalah yang kami tolak, bukan atas kehadirannya, tetapi adalah masalah usut tuntas. Biarkan kami Aremania yang bekerja," jelasnya.

Pernyataan tersebut sontak menuai komentar yang membanjiri platform Twitter hingga trending. Beberapa warganet menanggapi perkataan Dadang yang seolah-olah tidak mewakili isi hati Aremania. 

Tim @MataNajwa kalau cari narasumber Aremania yang pintar dan kompeten, kita punya stock berlimpah,” tulis salah satu akun.

Sekali lagi apa yang disampaikan Dadang di @MataNajwa adalah bukan dari AREMANIA. Kesepakatan di Gajayana maksimal 7 hari waktu buat berduka, selama 7 hari belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka, semua Aremania akan melakukan aksi nyata,” akun lain mengomentari.

Mohon maaf, Dadang sama sekali tidak bisa mewakili kami arek-arek Malang,” akun lain menimpali.

Pendapat saya yang bukan Bonek dan Aremania, setelah lihat komen Pak Dadang, saya berpendapat seperti orang angkuh yang gak mau dibantu dan diajak damai, sangat disayangkan sih, semoga bukan suara Arema dan Aremania,” salah satu akun menambahkan.