Liputan6.com, Gorontalo - Belakangan ini beredar pesan berantai mengenai dugaan pungutan liar (Pungli) potongan honor Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Pesan yang viral tersebut berisi, "Assalamualaikum… Kalian yang tidak ikut ttp akan ditransfer uang saku sejumlah 1,740,000. Nanti ambil saja 500,000. Sisanya 1,240,000 ditransfer kembali k bendahara dispora ya…"
Advertisement
Baca Juga
Demikian bunyi pesan berantai yang dikirimkan ke sejumlah anggota Paskibraka yang tidak mengikuti kegiatan studi wisata ke Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Bahkan, pesan singkat ini beredar luas di media sosial.
Studi wisata tersebut merupakan kegiatan para anggota paskibraka usai melaksanakan tugas pada HUT ke-77 RI, 17 Agustus 2022 lalu. Namun, sebagian besar anggota paskibraka memilih untuk tidak ikut.
Sebab, menurut informasi, meskipun mereka ikut dalam studi wisata, setiap anggota paskibraka, harus berkontribusi dalam kegiatan itu. Itulah sebabnya sebagian dari mereka memilih tidak ikut.
Sementara Bupati Pohuwato, Saipul A Mbuinga, saat dikonfirmasi menyayangkan adanya pungli kepada paskibraka yang diduga dilakukan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pohuwato.
"Enggak boleh lah. Itu kan bentuk penghargaan kepada mereka, setelah sukses menjalankan tugasnya, tidak seharusnya dipotong-potong seperti itu," kata Bupati Pohuwato.
Menurutnya, hal tersebut sudah diklarifikasi langsung kepada Kepala Disporapar Pohuwato. Menurutnya, hal itu tidaklah benar dan tidak ada pemotongan sama sekali.
"Kata Pak Kadis itu tidak ada potongan-potongan, namun demikian saya minta janganlah ada potongan-potongan seperti itu," dia menegaskan.
"Saya minta kepada seluruh penggung jawab untuk profesional dalam menyelesaikan ini, berikan seluruh yang menjadi hak-hak mereka," ia menandaskan.