Liputan6.com, Maluku - Banda Neira yang terletak Maluku Tengah punya kekayaan alam memanjakan mata. Banda Neira seolah menjadi surga bagi para pencinta alam sekaligus pencinta sejarah.
Selain dikenal karena kualitas baik buah palanya, Banda Neira juga memiliki segudang destinasi wisata yang tak kalah menarik. Sebut saja Benteng Belgica, Rumah Pengasingan Bung Hatta, hingga beragam sisa benteng-benteng peninggalan penjajah.
Bagi pencinta wisata laut, keindahan biota bawah laut wisata Maluku juga menyajikan pesona keindahan yang tak ada habisnya. Bahkan, jika beruntung, pengunjung bisa bertemu dengan paus hingga kumpulan lumba-lumba.
Advertisement
Banda Neira menyediakan 30 situs menyelam yang tersebar di setiap jengkal pulaunya. Namun, dari sekian banyaknya tempat menyelam tersebut, ada satu tempat yang menarik untuk dikunjungi karena proses pembentukannya yang tidak biasa, yakni Lava Flow.
Baca Juga
Lava Flow berlokasi di bagian utara Gunung Api Banda. Aliran lava akibat dari letusan pada tahun 1988 ini menciptakan pertumbuhan karang dan memberikan kehidupan kepada biota laut di perairan sekitar. Salah satu penghuni laut yang wajib ditemui saat menyelam adalah lion fish.
Selain itu, di pulau ini juga terdapat Istana Mini Neira yang terletak di Desa Dwiwarna, Pulau Banda Neira. Istana ini didirikan pada tahun 1622.
Nama 'mini' disematkan pada bangunan ini karena bentuknya menyerupai bangunan Istana Negara di Bogor, tetapi dalam versi yang lebih kecil. Dahulu, istana ini digunakan sebagai kantor administrasi pemerintah Belanda dan menjadi kediaman resmi gubernur beserta residen yang saat itu memerintah di Banda.
Kemudian ada juga Rumah Budaya Banda Neira yang lokasinya berada sekitar 25 meter dari pelabuhan Pelni Banda Neira. Rumah Budaya Banda Neira menyimpan koleksi berbagai macam benda-benda peninggalan Belanda, mulai dari berbagai jenis meriam hingga beberapa lukisan yang menggambarkan kondisi Banda pada saat itu.
Namun, sayangnya Banda Neira belum menjadi wisata nasional. Terkait hal ini, Dinas Pariwisata Provinsi Maluku tengah memperjuangkan Banda Neira agar menjadi prioritas destinasi wisata nasional.
Â
Penulis: Resla Aknaita Chak