Liputan6.com, Mamuju - Hujan dengan intensitas tinggi di sejumlah wilayah Mamuju, Sulawesi Barat mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor. Kecamatan Kalukku dan Mamuju menjadi dua wilayah yang terdampak parah dari cuaca ekstrem pada Selasa (11/10/22).
Hujan deras mengguyur sejak pukul 14.00 Wita hingga 19.00 Wita mengakibatkan sejumlah aliran sungai di dua kecamatan itu meluap hingga merendam pemukiman warga. Desa Pammulukang dan Kelurahan Sinyonyoi menjadi daerah yang paling terdampak dari bencana banjir ini.
"Ada empat titik longsor besar membuat sungai lereng gunung tertimbun, sehingga air sungai meluap ke perkampungan," kata Kepala Desa Pammulukang, Jasmin.
Advertisement
Baca Juga
Jasmin menambahkan, ratusan rumah di desanya terdampak banjir dan ada satu rumah yang tertimbun longsor. Dalam bencana ini, tidak ada korban jiwa, namun lima ekor sapi milik warga dilaporkan hanyut terbawa arus
"Hingga saat ini kami masih mendata warga terdampak dan menghimbau warga untuk mengungsi," ujar Jasmin.
Sedangkan, di Kelurahan Sinyonyoi, banjir bandang merendam ratusan rumah warga sehingga banyak warga yang membutuhkan pertolongan evakuasi. Banjir yang mencapai ketinggian 2 meter juga memutus jalur utama Jalan Trans Sulawesi sehingga mengakibatkan kemacetan akibat tinggi dan derasnya debit air.
Banjir juga merendam sejumlah pemukiman yang ada di pusat Kota Mamuju, ketinggian air bervariasi mulai dari 20 sentimeter hingga satu meter. Banjir di pusat kota terjadi karena gorong-gorong air yang ada tidak mampu menampung debit air akibat hujan deras selama beberapa jam.
Kepala BPBD Mamuju, Muhammad Taslim mengatakan saat ini telah tim rescue sudah berada di lokasi bencana banjir dan tanah longsor. Saat ini, BPBD tengah menfokuskan pusat pertolongan di titik paling terdampak seperti Desa Pammulukang dan Kelurahan Sinyonyoi.
"Saya dan anggota sudah di lapangan, saat ini prioritas utama kami melakukan evakuasi pada warga yang terjebak banjir," tutup Taslim.