Liputan6.com, Gorontalo - Waktu pagi memang menjadi momen yang pas untuk menikmati suasana alam. Apalagi bagi mereka yang tinggal di wilayah pegunungan. Kabut pagi yang berpadu dengan suasana hening membuat jiwa tenang dan tercerabut dari rutinitas keseharian yang membosankan.
Bagi Anda yang ada di Gorontalo, ada sebuah tempat wisata dengan suasana tersebut yang bisa dikunjungi, namanya Puncak Lestari. Puncak yang satu ini kian tersohor di kalangan para traveler milenial.
Advertisement
Baca Juga
Banyak anak muda berdatangan ke tempat ini untuk sekadar berfoto karena tempatnya yang instagramable. Bahkan ada yang datang dari luar daerah Gorontalo.
Puncak Lestari berada di Desa Tapaluluo Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo (Kabgor). Untuk menuju puncak ini memang terbilang ekstrem, jalanan berkelok membuat pengendara harus ekstra hati-hati.
Belum lagi, kondisi jalan yang berlumpur dikala musim hujan menjadi tantangan tersendiri bagi pengunjung. Sementara untuk waktu tempuh menuju lokasi diperkirakan membutuhkan waktu kurang lebih dua jam perjalanan dari Kota Gorontalo.
Sementara bagi pengemudi mobil maupun motor yang profesional, kita hanya butuh waktu satu jam perjalanan. Biasanya pengemudi itu adalah warga lokal yang memang sudah menguasai medan jalan. Â
Setelah sampai di lokasi awal, pengunjung kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju puncak. Diperkirakan puncak tersebut bisa dilalui dengan waktu tempuh 1 jam perjalanan.
Memang tidak mudah untuk sampai ke puncak ini, kekuatan fisik kembali diuji dengan berjalan kaki melewati medan yang cukup terjal dan ekstrem. Medan yang berbatu juga menjadi tantangan tersendiri bagi para pelancong.
"Pokoknya medan menuju kesini cukup ekstrim, saat masih berada di atas motor maupun kita memulai perjalanan dengan berjalan kini," kata Zul Podungge kepada Liputan6.com.
Namun, setelah sampai di puncak, pandangan pun langsung tertuju ke hamparan pegunungan wilayah Provinsi Gorontalo. Dari atas puncak tampak kebiru-biruan langit saat di pagi dan sore hari.
Tidak hanya hamparan pegunungan yang diselimuti kabut, jika beruntung dengan cuaca cerah, kita bisa melihat langsung hamparan danau limboto dari kejauhan.
"Biasanya danau limboto bisa terlihat langsung, tetapi saat kami naik puncak hanya kabut pagi yang bisa kami nikmati," ungkapnya.
Lelah Terlepas
Â
Tidak hanya itu, mereka yang berkemah di tempat ini juga bisa merasakan embusan angin pagi yang khas. Angin yang membawa butiran embun memberikan sensasi dingin.
Bagi pengunjung yang ingin berkemah, direkomendasikan untuk membawa kantong tidur atau selimut tebal. Musabab, dipuncak lestari dingin pagi seakan menusuk hingga ke dalam tubuh.
"Memang cukup menantang untuk bisa sampai ke puncak, namun seluruh rasa lelah dan capek hilang seketika saat mampu meraih puncak," kata Iyan Daud pengunjung lain.
"Menginap semalam lebih asik. Eh, ternyata saat pagi hari embun yang dibawa oleh angin langsung menerpa tubuh dengan dingin yang luar biasa," ia mendaskan.
Sedikit informasi, jika puncak lestari merupakan kawasan hutan taman nasional yang patut untuk dijaga. Setiap pengunjung diminta tidak membuang sampah sembarangan dan bisa membawa kembali sampah-sampah itu ke bawah.
Â
Advertisement