Sukses

4 Kelompok Suporter Fanatik Persib Asal Garut Janji Tinggalkan Perilaku Anarkis

Koordinasi dua arah antara suporter dengan petugas sangat dibutuhkan untuk menghindari hadirnya tragedi Kanjuruhan, Malang yang terjadi beberapa waktu.

Liputan6.com, Garut - Empat kelompok suporter pendukung fanatik Persib Bandung asal Garut, Jawa Barat, berkomitmen membantu pihak kepolisian Resort Garut (Polres) Garut, untuk menjaga keamanan para pendukung.

Perwakilan Viking Distrik Garut, Ultras, The Bombs, Garman atau Garut Mania, siap mengamankan para bobotoh, panggilan akrab pendukung Persib, agar tragedi Kanjuruhan, Malang beberapa waktu lalu tidak terulang.

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, pola komunikasi antara polisi dan kelompok suporter di Garut berlangsung dengan baik, sehingga mampu menjaga kondusifitas antar pendukung, saat Persib bertanding.

“Hari ini kami memberikan penghargaan kepada para korlap (Koordinator Lapangan) komunitas suporter Persib Bandung yang ada di Garut,” ujar dia, selepas pemberian penghargaan kepada mereka di Mapolres Garut, Rabu (12/10/2022).

Menurutnya, koordinasi dua arah antara suporter dengan petugas sangat dibutuhkan untuk menghindari hadirnya tragedi Kanjuruhan, Malang yang terjadi beberapa waktu.

Khusus Garut, Wirdhanto optimis musibah tragedi kanjuruhan yang merenggut 131 superter Aremania itu, bisa dihindari sejak dini, seiring mencairnya komunikasi yang dibangun selama ini.

“Apalagi Ketua Askab PSSI di Garut ini adalah anggota Polri bapak Amirudin Latif, Kapolsek Banyarwangi, tanpa disuruh pun komunitas suporter ini sudah memberikan masukan terkait evaluasi, penyelenggaran persepakbolaan di Garut, termasuk korelasinya dengan liga,” kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Respons Suporter

Ketua Viking Distrik Garut Abah Dade menyambut baik pola koordinasi yang dibangun polres Garut, dalam melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap para suporter bola di wilayah tatar Priangan Garut.

“Kegiatan ini sangat positif, dengan upaya ini kami bisa bersinergi menjaga kamtibmas di wilayah,” kata dia.

Selama ini persoalan klasik suporter di dalam stadion relatif bisa dikendalikan dengan baik, namun faktor pendukung sepertinya masalah tiket masuk stadion, kerap dikeluhkan penonton.

“Panpel (panitia pelaksana) menggelar tiket online itu sangat bagus, namun kesiapan dari panel ketika pembeli tiket beribu-ribu bobotoh masuk itu jadi susah, kita harus berjuang,” kata dia.

Tidak hanya itu, kebijakan pengambilan tiket di wilayah Bandung, menjadi pekerjaan rumah bagi penonton yang berada di luar Bandung. “Ketika sudah mendapatkan tiket dengan susah, kita tidak bisa masuk ke stadion tapi harus tuker lagi,” ujar dia.

Untuk memudahkan penonton, Dude berharap panpel Persib Bandung bekerjsama dengan seluruh markas TNI-Polri di tiap wilayah, dalam pendistribusian tiket pertandingan.

“Misal ketika di Garut itu bisa (di Polres atau Kodim Garut) itu lebih enak, kita bisa berangkat bersama konvoi, bisa didata jadi keamanan dan ketertiban bisa dipantau secara langsung,” kata dia.