Liputan6.com, Jakarta Bencana alam banjir bandang dan tanah longsor melanda Kabupaten Mamuju dan Majene di Sulawesi Barat pada 11 Oktober 2022. Kecamatan Kalukku di Mamuju menjadi daerah terparah yang terdampak bencana ini, ribuan warga menjadi korban.
Berdasarkan data update Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Rabu (12/10/22) pukul 17.00 Wita ada 7.854 warga dari 2.488 kepala keluarga terdampak langsung, 362 jiwa diantaranya mengungsi. Enam unit rumah dilaporkan hanyut, 13 rumah rusak tertimpa longsor, 1 sekolah dasar rusak, 1 puskesmas tertimbun lumpur dan 1 Jembatan rusak.Â
Advertisement
Mengetahui bencana melanda, Pj Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik yang tengah berada di Banjarmasin untuk menghadiri pembukaan MTQ XXIX tingkat Nasional langsung bertolak ke Mamuju. Dia juga langsung memerintahkan agar dana Belanja Tak Terduga (BTT) yang dialokasikan melalui APBD untuk digunakan.
"Kita akan gunakan BTT untuk membantu korban banjir dan tanah longsor, saya minta OPD yang menangani agar segera merealisasikan BTT," ujar Akmal, Rabu (12/10/22).
Akmal juga meminta BPBD Sulawesi Barat berkoordinasi dengan Pemkab Mamuju untuk memastikan kendala yang dihadapi agar bantuan bisa segera diarahkan ke lokasi bencana. Dia juga meminta data korban terdampak banjir agar bantuan yang dikucurkan tepat sasaran.Â
"Penting memperhatikan akuntabilitas sehingga soal data korban harus betul-betul memastikan bantuan tepat sasaran," ujar Akmal.
Akmal juga mengajak masyarakat agar tetap waspada di tengah cuaca ekstrem saat ini. Karena beberapa hari yang lalu Pemprov Sulawesi Barat bersama BMKG telah merilis perkiraan cuaca yang saat ini memasuki musim hujan.
"Terpenting adalah mengedukasi masyarakat terhadap bencana yang ditimbulkan akibat musim hujan," tutup Akmal.