Liputan6.com, Bandung - Apa itu amfetamin? Amfetamin adalah kelompok obat yang merangsang sistem saraf pusat.
Bentuk amfetamin bisa bermacam-macam. Ada yang dalam bentuk bubuk, tablet, kristal, dan kapsul.
Pada bubuk, amfetamin tak semuanya berwarna putih. Ada juga yang cokelat kadang-kadang ada warna lain seperti abu-abu dan merah muda.
Advertisement
Mengutip Alcohol and Drug Information Service (ADIS), amfetamin adalah sekelompok obat yang sangat adiktif yang merangsang sistem saraf. Obat-obatan ini muncul dalam bentuk cair, bubuk, pasta, pil atau kristal.
Ada bentuk amfetamin legal dan ilegal. Jenis amfetamin ilegal yang biasanya ditemukan di Australia Selatan adalah metamfetamin, baik yang diisap, ditelan, dihirup melalui hidung atau disuntikkan.
Sedangkan, amfetamin legal, seperti seperti dextroamphetamine dan lisdexamfetamine, biasanya hanya diresepkan untuk gangguan tertentu seperti narkolepsi (gangguan tidur) atau defisit perhatian gangguan hiperaktif (ADHD).
Efek selama penggunaan amfetamin yang dirasakan bisa sama-sama diinginkan dan tidak diinginkan. Bagi kebanyakan orang yang menggunakan amfetamin, efek yang diinginkan adalah perasaan senang, dan peningkatan kepercayaan diri, energi, stamina, konsentrasi dan gairah seks.
Sedangkan, orang yang menggunakan amfetamin yang tidak diinginkan yaitu sering mengalami peningkatan kewaspadaan, kesadaran diri dan kesadaran visual. Menggunakan amfetamin terlalu sering menyebabkan rangsangan, hiperaktif, keinginan untuk banyak bicara dan kehilangan minat untuk tidur.
Efek berbahayanya sendiri bisa berakibat fatal, biasanya karena stres. Penggunaan amfetamin bahkan dalam takaran kecil dapat menyebabkan:
- mulut kering
- nafsu makan berkurang
- peningkatan denyut jantung, tekanan darah, pernapasan, ukuran pupil
- mudah marah
- gelisah
Jenis Amfetamin
Turunan dari amfetamin salah satunya adalah metamfetamin yang merupakan obat perangsang yang sangat kuat. Metamfetamin adalah suatu obat yang dengan kuat mengaktifkan sistem tertentu dalam otak. Ia berkaitan erat secara kimiawi dengan amfetamin namun efek metamfetamin pada sistem syaraf pusat lebih besar.
Kedua obat tersebut digunakan untuk tujuan medis, khususnya dalam pengobatan obesitas namun penggunaan untuk terapi terbatas.
Metamfetamin juga dikenal sebagai “speed” atau “kristal” ketika ditelan atau dihirup, sebagai “crank” ketika disuntikkan dan sebagai “ice” atau “glass” ketika dihisap. Ice merupakan kristal bongkahan yang menyerupai es.
Turunan amfetamin lainnya adalah MDMA (3,4-methylenedioxy-Nmethylamphetamine), juga disebut sebagai ekstasi, XTC, Adam dan Essence, adalah jenis mescalin dan amfetamin yang dibuat secara ilegal.
Advertisement
Efek
Efek amfetamin mirip dengan kokain, tetapi onsetnya lebih lambat dan durasinya lebih lama. Berbeda dengan kokain, yang cepat dihilangkan dari otak dan hampir sepenuhnya dimetabolisme, metamfetamin tetap di saraf pusat sistem lebih lama, dan persentase obat yang lebih besar tetap tidak berubah dalam tubuh, memproduksi berkepanjangan efek stimulan.
Pelecehan kronis menghasilkan psikosis yang menyerupai skizofrenia dan ditandai dengan paranoia, mengorek kulit, keasyikan dengan diri sendiri pikiran sendiri, dan halusinasi pendengaran dan visual.
Perilaku kekerasan dan tidak menentu sering terlihat di antara pengguna amfetamin kronis.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jika amfetamin dan metamfetamin merupakan obat stimulan sistem saraf pusat yang biasanya digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktif pada anak. Selain itu, penggunaannya juga untuk mengatasi permasalahan tidur.
Jadi, dalam penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter. Bahkan, sekalipun sudah sesuai dengan resep dokter, penggunaannya tetap harus hati-hati. Dengan kata lain, pasien yang menggunakan obat ini harus berada di dalam pengawasan dokter.
Amfetamin dan metamfetamin terbuat dari berbagai bahan senyawa seperti deprenil, penilprofanolamin, dimetolamfetamin, efedrin, metilefedrin dan lainnya. Senyawa-senyawa tersebut jika dikonsumsi tubuh secara berlebihan dan tidak sesuai resep dokter, bisa menyebabkan efek samping berbahaya.
Awalnya untuk penggunaan obat ini di dunia medis, harus mengambilnya dari luar negeri karena di produksi di sana. Namun, saat ini untuk menunjang kebutuhan medis, amfetamin dan metamfetamin di Indonesia sudah mulai diproduksi sendiri.
Bagi pecandu obat ini disebabkan karena penggunaan yang tidak sesuai resep dokter. Jadi, jika ingin sembuh, tentunya harus konsultasi dengan dokter. Memang tidak mudah menyembuhkan ketergantungan obat-obatan terlarang.
Sebagai obat terlarang, jika dikonsumsi secara ilegal, ada fakta tersendiri dari amfetamin ini. Apalagi bahan kimia yang digunakan dapat menimbulkan efek samping berbahaya pada tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.