Liputan6.com, Yogyakarta - Wisata Yogyakarta tidak pernah mati. Satu per wisata objek wisata di Yogyakarta terus bermunculan.
Salah satunya, Obelix Village. Sejumlah bangunan bergaya arsitektur Jawa dengan dominasi cat warna putih terlihat mencolok di tengah hamparan hijau Padukuhan Krandon, Kalurahan Pandowoharjo, Sleman.
Objek wisata Obelix Village buka untuk umum mulai Sabtu (15/10/2022). Dari namanya bisa diterka jika destinasi ini ada keterkaitan dengan Obelix Hills, sebuah tempat wisata berlatar bukit Prambanan yang sedang hits.
Advertisement
Baca Juga
Obelix Village merupakan objek kedua yang dikembangkan oleh manajemen All Obelix. Untuk masuk ke objek wisata ini, pengunjung membayar tiket masuk senilai Rp 15.000 sampai Rp 30.000.
"Kami ingin menghadirkan sesuatu yang natural tanpa merusak eksistensi kawasan ini sebagai lahan kuning. Sebagaimana Obelix Hills yang sudah terlebih dulu hadir, kami tetap berprinsip tidak mengubah keaslian objek," ujar Monika Priyatno, manajer All Obelix.
Lihat postingan ini di Instagram
Berawal dari niat itu akhirnya tercetus gagasan membuat objek wisata dengan desain back to nature. Sesuai konsep tersebut, Obelix Village Yogyakarta yang berdiri di atas lahan seluas empat hektare yang menyuguhkan wahana yang tidak jauh dari kesan alami semisal mini farm, dan little zoo.
Mini farm adalah sebuah wahana edukasi tentang pertanian. Pengunjung bisa ikut bercocok tanam dan memanen hasil tani. Selain itu, juga dapat bertransaksi aneka produk sayuran organik.
Sedangkan little zoo mengusung konsep kebun binatang mini yang di dalamnya terdapat berbagai macam satwa seperti rusa, kelinci, burung, sapi, kambing, kuda poni, dan ayam. Pengunjung bisa berinteraksi dengan satwa lewat cara memberikan pakan yang sudah disediakan oleh pihak pengelola.
Berada di tengah lingkungan pedesaan tentunya pemberdayaan warga tidak luput dari perhatian. Sebelum acara pembukaan, pihaknya juga sudah mengadakan bakti sosial dan pengajian mengundang warga sekitar.
"Nantinya, kami menggandeng desa wisata melalui atraksi gerobak sapi. Karang taruna juga dilibatkan untuk mengelola lahan parkir," ucap Monika.