Liputan6.com, Garut - Kepolisian Resor Garut, Jawa Barat menyediakan sebanyak empat ekor sapi, uang pembinaan dan hadiah menarik lainnya dalam gelaran ‘Kapolres Garut Cup Seni Ketangkasan Domba Garut 2022’. Festival ketangkasan domba Garut, kembali bergeliat setelah dua vakum selama masa Pandemi Covid-19.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono menyatakan, kejuaraan tangkas dan pamidangan domba Garut tingkat Jawa Barat ini, merupakan kali pertama digelar sejak pandemi Covid-19 berlangsung.
Baca Juga
“Sebelumnya kami kerap membubarkan dan tidak memberikan karena terbentur aturan, dan kami patuhi seluruh aturan pencegahan Covid-19 itu,” ujarnya dalam pembukaan kejuaraan di lapangan Adu Ketangkasan, di Pamidangan Lembag Anugerah, Gunung Guntur, Garut, Sabtu (15/10/2022).
Advertisement
Menurutnya, kejuaraan adu ketangkasan domba Garut merupakan ajang hiburan warga, yang berpotensi mampu menggerakan sektor ekonomi terutama kalangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Selain domba Garut, kopinya juga harus kopi garut jangan kopi lain, dengan begitu kita bisa menaikan petani lokal, sehingga punya semangat meningkatkan produksinya,” ujar dia.
Dalam kejuaraan yang berlansgsung dua hari tersebut, animo para petani dan penggiat domba Garut terbilang tinggi. Tercatat sebanyak 560 peserta mendaftar di hari pertama.
“Itu hanya untuk kelas C saja, belum kelas yang lainnya, mereka ada yang berasal dari Garut, Bandung, hingga Provinsi Banten, target kami hingga 1.200 peserta,“ kata dia.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Perda Perlindungan Domba Garut
Hal senada disampaikan Bupati Garut Rudy Gunawan. Menurutnya, gelaran adu ketangkasan domba Garut, mampu menjadi magnet menggiurkan untuk menggerakan ekonomi masyarakat kecil menengah.
“Sekarang harga daging domba sekilo paling Rp150 ribu, tapi kalau domba adu kelas C harganya bisa mencapai Rp30 juta dengan bobot 30 kilogram, berarti satu kilo dihargai berapa juta,” ujar dia.
Untuk menyukseskan gelaran ini, Pemerintah Daerah (Perda) Garut menyediakan 8 dokter hewan, serta 40 perawat kesehatan hewan.
“Jadi saya pastikan kejuaraan ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat, tidak hanya di manusia tapi hewan juga ada dokter hewannya,” ujar dia.
Tidak hanya itu, untuk menjaga kelangsungan plasma nutfah domba Garut, sebagai salah satu jenis domba unggul di dunia, kalangan wakil rakyat di DPRD Garut segera mengesahkan peraturan daerah (Perda) mengenai perlindungan domba Garut.
“Tanggal 22 Oktober segera disahkan, dengan aturan itu insyaalloh tidak akan ada lagi yang dibubarkan atau pun dihalangi karena aturan,” ujar dia.
Advertisement