Sukses

10 Kuliner Bali yang Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia, Coba Satu per Satu

Berikut sederet kuliner Bali yang menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Liputan6.com, Bali - Bali dikenal sebagai surganya aneka destinasi wisata, mulai dari wisata seni dan budaya, wisata alam, hingga wisata kuliner. Bali memiliki sederet makanan dan minuman tradisional yang menarik untuk dicicipi.

Bahkan beberapa makanan dan minuman tradisional khas Bali ini sudah tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Dikutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, berikut sederet kuliner Bali yang menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia.

1. Krupuk Klejat

Klejat merupakan sejenis kerang laut yang banyak ditemukan di pesisir pantai Denpasar, Bali. Masyarakat Bali mengolah klenjat menjadi krupuk yang bercita rasa renyah.

Klejat dioleh dengan bumbu-bumbu yang bercita rasa khas Bali, kemudian digoreng kering. Krupuk klejat biasanya dikonsumsi sebagai cemilan dan menjadi salah satu pilihan oleh0oleh khas Bali.

Kuliner Bali ini ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda asal Indonesia pada 2019.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 5 halaman

Sate Kakul

2. Sate Kakul

Kuliner yang satu ini berbahan dasar sejenis keong atau siput sawah. Masyarakat setempat menyebut hewan ini sebagai kakul.

Kakul dipercaya dapat menjadi obat tradisional penyakit hipertensi. Cara membuat sate kakul cukup sederhana.

Kakul dicampur dengan bumbu-bumbu khas Bali, kemudian dipanggang seperti satai pada umumnya. Kuliner yang satu ini dapat dengan mudah ditemukan di berbagai tempat di Bali, atau di pasar-pasar tradisional.

Sate kakul ditetapkan sebagai warisan budata tak benda pada 2010.

3. Bubur Mengguh

Bubur mengguh merupakan makanan tradisional khas Desa Tejakula, Kabupaten Buleleng. Sekilas bubur mengguh mirip dengan bubur ayam Jakarta pada umumnya.

Bedanya bubur mengguh menggunakan santan. Satu porsi bubur mengguh disajikan bersama kuah kaldu ayam dan campuran bubu tradisional khas Bali.

Tak lupa suwiran ayam dan kacang atanh goreng sebagai pelengkap. Bubur mengguh ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada 2019.

 

3 dari 5 halaman

Jaja Klepon

4. Jaja Klepon

Jaja klepon terbuat dari campuran tepung beras dan tepung kentan yang dibentuk bulat-bulat. Kuliner yang satu ini juga diberi pewarna hijau alami, agar lebih menarik.

Di dalam jaja klepon berisikan cairan gula merah, sehingga akan meletus saat digigit. Di bagian luar kudapan manis ini bertabur parutan kelapa yang menambah cita rasa jaja klepon ini.

Jaja klepon terkenal berasal dari daerah Tanah Lot, Kabupaten Gianyar. Kuliner khas Bali ini ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada 2011.

5. Rujak Kuah Pindang

Rujak kuah pindang menjadi kuliner khas bali yang menjadi warisan budaya tak benda selanjutnya. Tak seperti rujak yang ditemukan di tanah Jawa, rujak kuah pindang Bali disajikan dengan kuah rebusan ikan laut (ikan pindang) lalu ditambah terasi, garam, dan cabai yang dihaluskan.

Terkadang rujak kuah pindang juga ditambhakan gula merah, agar bercita rasa lebih manis. Kuah ini kemudian dicampur dengan buah-buahan seperti mangga, bengkuang, kedondong, hingga pepaya setengah matang.

Rujak kuah pindah bisa ditemui di hampir warung rujak seluruh Bali. Kuliner ini ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada 2015.

 

4 dari 5 halaman

Daluman

6. Daluman

Daluman merupakan salah satu minuman tradisional khas Bali yang terbuat dari cincau hijau. Selain menyengarkan, daluman diperaya dapat meredakan gejalan panas dalam.

Cara membuat daluman mirip seperti membuat minuman cincau pada umumnya. Daun daluman terlebih dahulu diremas-remas di dalam air matang.

Setelah berubah warna menjadi hijau, air tersebut disaring dan diamkan beberapa saat hingga mengental sendiri seperti jeli. Setelah itu daluman dicampur dengan santan, gula aren, dan es batu untuk menambah kesegarannya.

Minuman tradisional khas Bali ini ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda pada 2011.

7. Gula Kelapa atau Juruh

Juruh merupakan gula merah khas Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Bululun, Bali. Berbeda dengan gula merah pada umumnya yang mengggunakan nira dari pohon arali ini menggunakan nira dari pohon lontar.

Pembuatan juruh cukup panjang dan masih menggunakan cara-cara tradisional. Nira lontar yang disadap kemudian direbus selama 5 jam diatas tungku kayu bakar.

Selama perebusan nira harus terus diaduk agar tidak gosong. setelah menegtal dan kecokelatan barulah dapat dicetak menjadi gula merah pada umumnya.

Juruh atau gula merah khas Bali ini ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada 2010.

 

5 dari 5 halaman

Teh Beras Merah

8. Teh Beras Merah

Teh beras merah khas Bali menjadi minuman tradisonal yang masuk kedalam warisan budaya tak benda asal pulau dewata selanjutnya. Minuman tradisional ini menggunakan beras merah organik.

Teh beras dipercaya memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan, seperti menurunkan berat badan dan kolesterol, mengatasi batu ginjal, serta mampu menjaga kesehatan gigi dan tulang. Bahkan, Barack Obama saat berkunjung ke Jatiluwih pada 2017 silam juga membawa oleh-oleh teh beras merah.

Teh beras merah tercatat sebagai warisan budaya tak benda pada 2017.

9. Loloh Cemcem

Loloh cemcem merupakan minuman tradisonal khas Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli. Minuman khas ini terbuat dari cemcem atau sering disebut sebagai kedondong hutan.

Walaupun termasuk loloh atau jamu, tetapi rasa minumannya tidak pahit. Minuman ini memiliki cita rasa perpaduan antara manis, asam, asin, pedas, dan asam. Loloh cemcem ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada 2019.

10. Arak Bali

Arak bali merupakan minuman beralkohol khas pulau dewata. Minuman tradisional ini banyak diproduksi di Kabupaten Karangasem.

Arak bali berasal dari nira pohon lontar yang diolah dan diferementasi dengan cara yang tradisional. Arak bali menjadi salah satu sovenir KTT G-20 yang digelar di Bali.

Arak tradisonal masyarakat Bali ini ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada 2019.