Sukses

Cerita Gajah Codet Hidup Berdampingan dengan Warga Bengkalis

Gajah codet dari Suaka Margasatwa Balai Raja di Kabupaten Bengkalis kembali mencuri perhatian karena menjadi tontonan warga di pinggir jalan.

Liputan6.com, Pekanbaru - Gajah Codet dari Suaka Margasatwa Balai Raja di Kabupaten Bengkalis kembali mencuri perhatian. Gajah di bawah pantauan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menjadi tontonan warga di Kecamatan Bathin Solapan.

Gajah Codet, berdasarkan video yang beredar luas di masyarakat, terlihat santai di semak belukar tak jauh dari jalanan. Aksinya makan dedaunan di lokasi menjadi tontonan warga melintas.

Tahu dirinya menjadi pusat perhatian, Gajah Codet hanya cuek. Gajah jantan yang diperkirakan berusia di atas 40 tahun ini tetap melanjutkan mengisi lambungnya dengan rumput.

Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau Mahfud menjelaskan, Codet sudah familiar di kalangan masyarakat. Dia sering mendekat pemukiman tapi tidak pernah mengganggu manusia.

"Masyarakat juga mau berbagi ruang dengan gajah ini, sehingga sudah biasa," kata Mahfud, Selasa petang, 18 Oktober 2022.

Mahfud menjelaskan, Codet selama ini tinggal di Suaka Margasatwa Balai Raja. Beberapa bulan sekali gajah ini akan pergi ke Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil bergabung dengan kelompok gajah lainnya.

Selama ini, Codet memang hidup sendirian dan merupakan sifat alaminya sebagai gajah jantan. Di waktu tertentu, persisnya saat musim kawin tiba, gajah ini mencari gajah betina yang berkelompok untuk meneruskan garis keturunannya.

"Jadi selama warga tidak melakukan tindakan anarkis, Gajah Codet tidak akan mengganggu," kata Mahfud.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Aksi Codet

Mahfud menyampaikan, Gajah Codet sudah dipasang GPS Collar. Pergerakannya sudah terpantau sehingga petugas hanya turun jika ada laporan terjadi konflik.

Dalam beberapa tahun terakhir, Gajah Codet memang menjadi pusat perhatian. Tak jarang, gajah ini mencari makan di pinggir Tol Pekanbaru-Dumai.

Beberapa waktu lalu, Gajah Codet juga masuk ke tol tersebut. Codet memilih menghancurkan pembatas tol padahal tak jauh dari lokasi ada terowongan gajah yang dipersiapkan.

Hasil analisis petugas, Gajah Codet bertindak demikian karena terowongan itu tengah banjir. Genangan air cukup tinggi membuat Codet memilih naik ke tol.

Aksinya ini tidak menimbulkan kemacetan. Pasalnya, Gajah Codet melintas saat mobilitas masyarakat di Tol Pekanbaru-Dumai masih sepi.

Gajah ini juga pernah sangat dicari oleh BBKSDA Riau. Bukan karena konflik dengan masyarakat melainkan luka parah yang dialaminya karena pertarungan dengan gajah jantan lain.

Petugas mencarinya untuk memberikan pengobatan. Pemberian nama Codet karena luka yang dialaminya dari pertarungan tersebut.