Liputan6.com, Gorontalo - Saat ini dibeberapa daerah tengah heboh pemotongan Bantuan langsung Tunai (BLT). Akibatnya, banyak penerima bantuan BLT di beberapa daerah yang tidak mendapatkan haknya secara utuh.
Menindaklanjuti hal ini, Wakil Bupati Bone Bolango (Bonebol), Merlan Uloli mengatakan, BLT khusus untuk Kabupaten Bonebol sudah mulai dicairkan. Mengingat, karena ada momentum hari besar umat Islam, warga sangat membutuhkan itu.
Advertisement
Baca Juga
"BLT ini seharusnya nanti dicairkan di bulan Desember. Namun banyak masyarakat yang meminta agar BLT ini segera dicairkan bulan ini karena momentum Maulid Nabi Muhammad SAW, maka kami langsung merealisasikan," kata Merlan saat menyerahkan bantuan itu kepada 410 warga Kecamatan Bulango Ulu, Rabu (19/10/2022).
Meski begitu, Merlan menegaskan kepada masyarakat agar BLT ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, untuk memenuhi kebutuhan hidup serta membiayai keperluan sekolah anak.
“Jangan bantuan ini dibelikan rokok atau pulsa. Bantuan ini merupakan program dari bapak Presiden Joko Widodo yang disalurkan langsung kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian,” tegasnya.
Selain itu, dirinya meminta agar BLT yang jumlahnya hanya Rp900 ribu untuk tiga bulan itu, diterima dengan jumlah yang tidak dipotong atau penuh.
Jika terjadi pemotongan, masyarakat diminta untuk tidak segan-segan melapor kepada dirinya. Ia akan memberikan sanksi ketika di kemudian hari petugas penyalur BLT terbukti melakukan pemotongan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bone Bolango, Suleman Panigoro menuturkan, penyerahan BLT di Kecamatan Bulango Ulu merupakan yang terakhir kalinya. Untuk pencairan BLT sengaja dilakukan pada hari ini agar besok masyarakat bisa turun berbelanja ke pasar Kamis yang dekat dengan Kecamatan Bulango Ulu.
“Mudah-mudahan ini bisa dipergunakan dengan semestinya, Alhamdulillah selama ini penyaluran BLT di Bonebol tidak ada masalah dan tidak ada kasus pemotongan jumlah yang diterima,” ia menandaskan.
Pemerintah Tambah Anggaran BLT
Kementerian Sosial (Kemensos) tengah mempersiapkan program bantuan sosial (bansos) dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) kepada kelompok lanjut usia (lansia), anak yatim piatu, hingga penyandang disabilitas.
Mendukung hal tersebut, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan tambahan anggaran sekitar Rp 493 miliar untuk penyaluran bansos lansia, yatim piatu hingga disabilitas.
"Itu kelompoknya sama, ada lansia, yatim piatu dan disabilitas. Tahun ini mereka (Kemensos) baru mulai, anggaran Rp 493 miliar untuk mereka," ujar Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatawarta di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (30/9/2022).
Namun, Isa mengatakan, implementasi penyalurannya belum akan dilakukan, lantaran Kemensos masih menghitung berapa total calon penerima yang berhak mendapat bansos BLT tersebut.
"Sekarang ini sedang dirancang. Jadi kalau itu sudah fix, rasanya kita akan menyelenggarakan itu secara khusus," kata Isa.
Ditjen Anggaran Kemenkeu pun sudah mencantumkan kelompok lansia dan disabilitas sebagai calon penerima bansos BLT, yang dihitung dalam komponen kesejahteraan untuk program keluarga harapan (PKH).
Masing-masing penerima nantinya bakal mendapat uang Rp 2,4 juta per tahun. Bansos tersebut akan diberikan kepada satu keluarga penerima manfaat, yang di dalamnya memiliki anggota lansia ataupun disabilitas.
Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam siaran video YouTube milik kanal Sekretariat Presiden menyampaikan, Kemensos bakal menyalurkan BLT kepada 334.022 lansia tunggal yang berusia lebih dari 80 tahun, dan sebanyak 946.863 anak yatim piatu.
"Kemudian juga penyandang disabilitas, kita akan bagikan penyandang disabilitas itu 98.934 orang," kata Risma.
Advertisement