Liputan6.com, Blora - Banjir yang melanda sebagian wilayah Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Rabu malam (19/10/2022), menyebabkan sejumlah bangunan rusak, termasuk rumah warga.
"Ada kerusakan bangunan, tapi belum bisa merinci," ujar Kapolres Blora, AKBP Fahrurozi melalui Kapolsek Cepu, AKP Agus Budiana kepada Liputan6.com, Kamis pagi (20/10/2022).
Saat ini, Kapolsek Cepu bersama anggotanya dan pihak Koramil Cepu, serta warga masyarat Cepu masih berjibaku melakukan pembersihan di beberapa titik lokasi yang terdampak.
Advertisement
Budiana mengatakan, situasi tadi malam saat pihaknya melihat situasi derasnya air hujan, kemudian terjadi luapan-luapan air yang menggenangi beberapa ruas jalan yang ada di kota Cepu, secara sigap juga langsung memerintahkan anggotanya untuk hadir di lapangan.
"Kita memantau dan melaksanakan pengaturan lalu lintas, kemudian ada masyarakat yang membutuhkan pertolongan, kita ada di situ," kata Budiana.
Budiana membeberkan, khusus dari petugas kepolisian sendiri totalnya tadi malam ada sebanyak 15 personel yang sempat turun dibeberapa lokasi titik banjir, termasuk dari pihak BPBD Kabupaten Blora dan beberapa anggota Koramil Cepu juga turut turun berjibaku.
Â
Banjir Mulai Surut
Menurutnya setiap wilayah Cepu ada curah hujan tinggi, pasti ada genangan air. Terutama yang mengalir dari permukaan yang tinggi atau dari drainase-drainase permukiman warga yang tidak tertampung kemudian meluap
"Tadi malam sempat menggenangi beberapa ruas jalan, di antaranya yang di Ngareng, jalan Gajah Mada, kemudian jalan Ronggolawe, Ketapang, Mulyorejo atau jalan Cepu-Randublatung dan sekitaran Balun," terang Budiana, menyebut banjir surut sekitar pukul 00.30 WIB dini hari sementara aktivitas lalu lintas saat ini sudah kembali normal.
"Kebetulan Balun agak rendah, sama Ngareng juga dekat sungai yang tidak mampu menampung, sehingga meluap. Terpantau alhamdulillah sampai saat ini tidak ada korban," katanya lagi.
Diberitakan sebelumnya, Ketua TRC BPBD Kabupaten Blora, Agung Tri mengungkapkan, pihaknya masih mendata daerah mana saja yang terdampak paling parah. Namun, menurutnya kawasan Tukbuntung cukup parah dikarenakan ketinggian banjir hingga sampai 1,5 meter.
"Belum bisa memberikan data, lagi kita data, kawasan Tukbuntung ketinggian air sekitar satu meter setengah," katanya.
Sementara Riko (30), seorang warga Cepu mengatakan, hujan terjadi sejak sore hari. Menurutnya, luapan air yang mengepung sebagian wilayah Cepu hingga kebanjiran datangnya dari parit-parit irigasi.
"Hujannya dari sore, tapi sepertinya airnya datang dari dalam (parit irigasi)," katanya sambil menunjuk salah satu parit irigasi.
Advertisement