Liputan6.com, Jakarta - Ngekos seringkali dipilih sebagai tempat istirahat ketika berada di daerah perantauan. Berbagai macam harga tempat kos ditawarkan menyesuaikan dengan fasilitas yang nantinya akan didapat.
Namun, tidak sedikit juga penghuni kos mendapatkan gangguan dari makhluk gaib yang dipercaya sebagai penunggu lokasi.
Seperti yang dialami oleh salah seorang penghuni kos berhantu yang ada di Kota Depok, Roni. Dia memilih kos yang lokasinya dekat dengan sebuah pemakaman.
Advertisement
Baca Juga
Jika dideskripsikan, tempat kos yang ia tinggali itu berada tepat di pinggir jalan yang cukup besar dengan bangunan dua lantai.Â
Tempat itu dipilih karena menurutnya sangat strategis dan cukup nyaman untuk ditinggali. Indekos Roni direkomendasikan oleh rekannya yang tinggal di Kota Depok.
Saat pertama kali berkunjung ke tempat kos itu, dia berjumpa dengan ibu-ibu yang diketahui sebagai pemilik indekos tersebut.
Dalam pertemuan itu, dia menanyakan kamar kosong untuk ditempati. Tanpa basa-basi pemilik kos pun langsung menunjukkan kamar kosong di lantai dua.
Ketika menilik ke lantai dua, dirinya menceritakan jika ada sekitar 15 kamar berada di lantai dua dengan posisi memanjang dari depan hingga belakang.
Karena sudah lelah, dia tidak menanyakan penghuni lain di lantai dua tempat kos itu kepada pemilik. Tanpa pikir panjang, dia memilih kamar yang terletak di ujung lorong dekat balkon.
Menurutnya, kamar kos dekat dengan jalan agar tidak terlalu sepi pada malam pertamanya sebagai penghuni indekos tersebut.
Setelah menemukan kamar yang menurutnya cocok, kemudian dia membayar sewa kamar kos itu untuk sebulan sebesar Rp600.000.
Setelah semuanya selesai, dia pun mulai menata kamarnya agar lebih nyaman dan secara estetik lebih enak terlihat. Setelah selesai menata tidak terasa matahari pun mulai terbenam.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kejadian Aneh
Kejadian aneh pun mulai dialaminya setelah sore berubah menjadi malam pada hari pertamanya tinggal di kamar kos tersebut. Dia mulai heran dengan kamar kos lainnya yang ada di lorong lantai dua.
Hingga sampai malam tiba, tidak ada satu pun penghuni lainnya yang menempati kamar kos di lorong lantai dua.
Terlebih lagi, lampu penerangan yang ada di lorong lantai dua dapat dibilang temaram sehingga membuat suasana semakin mencekam. Karena merasa sepi, akhirnya dia pun membuka pintu kamarnya sambil bermain handphone.
Sudah hampir 3 jam bermain handphone dan waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB, dia menuturkan tidak ada satu pun penghuni lainnya yang menempati kamar di lantai dua.
Bermaksud untuk beristirahat dan kemudian menutup pintu kamarnya, hal tidak terduga pun terjadi. Dirinya menceritakan mendengar ketukan di salah satu pintu kamar lainnya yang ada di lantai dua.
Dia menceritakan, ketukan pintu itu terdengar tidak lazim karena terdengar sangat kencang. Mendengar suara ketukan pintu itu, dia memberanikan diri mengintip dari jendela kamarnya menggunakan ujung mata bagian kirinya.
Karena lorong lantai dua indekos itu remang-remang, membuat dirinya harus fokus mengarah kepada ketukan pintu kamar yang diketuk tersebut.
Karena suara ketukan semakin kencang tanpa disertai suara panggilan lazimnya orang mengetuk pintu, akhirnya dia memilih untuk mulai membuka pintu kamarnya.
Baru saja satu langkah berjalan menuju luar kamar, secara tiba-tiba ketukan pintu pun berhenti dan dia pun langsung lari kembali ke dalam kamarnya kemudian langsung mengunci pintu kamar. Dia juga langsung menarik selimutnya dan kemudian berusaha untuk memejamkan matanya.
Karena memiliki pengalaman menakutkan pada malam pertama. Dia pun menghubungi temannya untuk menghabiskan malam di luar.Â
Namun sayang, malam itu seluruh temannya di tanah perantauan berhalangan. Sehingga, dia memaksa dirinya menghabiskan malam kedua di dalam kamarnya.
Karena takut, dia pun menutup pintu kamarnya sekitar pukul 20.00 WIB. Dia pun berinisiatif untuk video call teman-temannya.Â
Gangguan itu pun terjadi kembali. Saat itu, dia mendengar langkah kaki yang selalu bolak-balik di depan kamarnya. Tidak berani membuka pintu kamar, dia pun akhirnya memilih mengintip dari bawah sela-sela pintunya.
Benar saja, langkah yang dia lihat bukan seperti manusia karena langkah itu sangat cepat dan selalu bolak-balik di depan kamarnya. Setelah 10 menit diperhatikannya di balik pintu, akhirnya langkah itupun menghilang.
Merasa aman, dirinya kembali ke tempat tidurnya sambil terus video call dengan teman-temannya untuk mengurangi ketakutan dirinya. Satu jam kemudian, dia memutuskan untuk tidur sambil berharap pagi mulai datang.
Belum genap 10 menit memejamkan mata, dia dikagetkan dengan suara keran air yang terbuka yang bersumber dari kamar mandi yang terletak di luar kamar. Mencoba untuk mengabaikan suara itu, tetapi keran air itu tidak juga berhenti.
Setelah mengumpulkan keberanian, akhirnya dia memilih untuk menuju kamar mandi yang berada di luar kamarnya. Sesampainya tepat di depan pintu kamar mandi, dia langsung mematikan keran tersebut.
Baru saja beberapa langkah dari dalam kamar mandi, dia melihat sosok wanita yang berdiri di depan dirinya berjarak 3 meter. Melihat penampakan sosok wanita, dia pun terpaku seolah tak bisa bergerak sedikit pun sambil membaca surat-surat pendek.
Tidak genap satu menit secara tiba-tiba sosok wanita itupun menghilang dan dia pun langsung berlari menuju kamarnya sembari mengunci pintu kamar. Wajahnya pucat sambil mengeluarkan butiran keringat dingin.
Imbas kejadian tersebut, Roni dapat tidur dan memilih untuk mendengarkan musik-musik religi sampai mentari pagi menyapanya.Â
Karena tidak tahan dengan gangguan gaib, akhirnya dia memilih berkemas dan langsung memutuskan keluar dari kos berhantu itu.
Kisah mengerikan ini diungkapkannya terjadi pada tahun 2020 silam saat kasus Covid-19 mulai mencuat di Indonesia. Setelah kejadian itu, dirinya memilih tempat kos yang ramai karena trauma atas kejadian mistis yang menimpanya.Â
Advertisement