Sukses

Bandrek Pernah Jadi Minuman Mewah pada Zaman Kolonial Sebelum Tergeser Kopi dan Teh

Terlihat sederhana, namun ada sejarah di balik begitu dikenalnya minuman bandrek sebagai minuman yang memiliki banyak manfaat.

Liputan6.com, Bandung - Bandrek adalah minuman tradisional khas Sunda yang banyak dikonsumsi terlebih saat cuaca dingin. Bandrek dibuat dengan bahan dasar jahe dan gula merah.

Terlihat sederhana, namun ada sejarah di balik begitu dikenalnya minuman bandrek sebagai minuman yang memiliki banyak manfaat. Dikutip dari berbagai sumber, bandrek merupakan minuman yang dibanggakan dan dimegahkan oleh banyak orang saat zaman kolonial.

Hal tersebut bukan tanpa dasar alasan. Zaman dahulu bandrek dianggap mewah karena terdapat banyak rempah di dalam minuman ini.

Sejarah bandrek dianggap mewah bermula pada zaman kolonial, rempah memiliki nilai jual yang tinggi dan bisa ditukarkan dengan barang berharga seperti emas dan perhiasan. Pada abad ke-19 sampai 20, perlahan-lahan pamor rempah tak semegah dulu karena perhatian terhadapnya telah digantikan oleh komoditas kopi, teh, dan gula

Meskipun tak lagi sepopuler dulu, pamor bandrek sebagai minuman tradisional yang kaya akan manfaat tak akan pernah luntur. Selain dapat menghangatkan tubuh, bandrek juga memiliki manfaat untuk kesehatan lainnya.

Kandungan jahe dalam bandrek mampu meredakan peradangan dan membantu meringankan gejala batuk, flu, demam, mual, pusing hingga nyeri sendi.

2 dari 2 halaman

Cara Membuat Bandrek

Cara membuat bandrek cukup mudah, pertama siapkan bahan-bahan seperti jahe yang sudah dibakar, gula merah, kayu manis, cengkeh, daun pandan, garam, dan air.

Rebus jahe bakar yang sudah di geprek, bersama bahan-bahan lainnya seusai selera. Rebus semua bahan dalam dalam air mendidih dengan api sedang lalu tunggu sampai mengaluarkan aroma.

Kemudian bandrek siap disajikan. Beberapa rempah lainnya seperti ayam kampung mentah, jeruk nipis hingga daun sirih dapat ditambahkan ke dalam bandrek jika menginginkannya.

Â