Sukses

Cegah Hoaks Hingga Politisasi SARA, Bawaslu Gandeng Kampus UMC Cirebon

Kerja sama tersebut untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dan civitas akademik UMC dalam melakukan pengawasan partisipatif

Liputan6.com, Cirebon Kampanye hoaks hingga politik identitas pada gelaran pemilu periode lalu menjadi perhatian penting Bawaslu RI agar tidak terjadi kembali.

Dalam upaya menekan isu tersebut, Bawaslu mengajak institusi pendidikan untuk turut serta dalam proses pengawasan pemilu hingga selesai.

"Kami lakukan MoU dengan kampus di Indonesia termasuk di Cirebon kami MoU dengan Universitas Muhammadiyah Cirebon untuk berpartisipasi terhadap penyelenggaraan pemili di tahapan tahapan kedepan," kata Ketua Bawaslu  Rahmat Bagja saat menghadiri Wisuda di Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Sabtu (22/10/2022).

Dia menyebutkan, ada beberapa catatan penting hasil evaluasi penyelenggaraan pemili periode lalu. Salah satunya, koordinasi lebih depat jika ada permasalahan terhadap perspektif undang-undang akan diselesaikan secara tripartid.

Kerja sama tersebut untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dan civitas akademik UMC dalam melakukan pengawasan partisipatif. Kerja sama tersebut merupakan program nasional yang terus berlanjut sampai berakhir pemilihan kepala daerah kedepan.

Peran mahasiswa salah satunya adalah mengawasi kampanye di media sosial, TPS, dan lokus lain yang menjadi titik kampanye. Termasuk kegiatan pelatihan untuk mahasiswa terkait pemilu tergantung beban akademik.

"Kami ajak mahasiswa untuk mengetahui bagaimana bawasli mengawasi kelancaran pemilu termasuk kami fasilitasi pelatihan pengawasan pemilu," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Kerjasama Media Sosial

Dalam upaya mencegah terjadinya praktik politik identitas hingga hoaks, Bawaslu bersama Kominfo, KPU dan BSS membentuk satgas khusus. Salah satunya akan memperbaiki MoU yang dilakukan tahun 2018 lalu dengan memasukkan beberapa platform media sosial terbaru.

Sejauh ini, kata dia, satgas gabungan baru melakukan MoU dengan platform media sosial IG, Facebook, Twitter, Line dan Youtube. Kedepan, kata dia, satgas tersebut akan MoU dengan platform medsos Tiktok dan Snack video.

"MoU ini untuk meredap politisasi sara, hoaks, blackcampaign di media sosial," ujar dia.

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Arif Nurudin mengatakan, akan berupaya maksimal mengarahkan mahasiswa berperan aktif dalam mengawal kelancaran Pemilu. Arif menyebutkan, hasil kerjasama ini akan banyak mata kuliha yang bisa dikonversikan ke dalam kurikulum kampus merdeka.

Salah satunya ketika sedang magang atau melakukan pengawasan partisipatif pemilu. Menurut dia, suksesnya penyelenggaraan pemilu ketika masyarakat teredukasi dengan baik.

"Bisa memilih calon pemimpin yang terbaik dan mahasiswa aktif mencerdaskan masyarkat dalam penyelenggaraan pemilu. Termasuk juga partisipasi kepada pemilih pemula," ujar dia.