Sukses

Pembunuh Anak di Cimahi Berniat Kabur ke Kalimantan, Orangtua Korban Sudah Ikhlas

Rizaldi Nugraha Gumilar (22) alias Ical awalnya berencana kabur ke Kalimantan pada Senin (24/10/2022) untuk menghilangkan jejaknya.

Liputan6.com, Bandung - Pihak kepolisian mengungkap pelaku pembunuhan siswi SD di Kota Cimahi berencana melarikan diri ke Kalimantan. Namun, upaya tersebut gagal lantaran tim gabungan Polres Cimahi menangkap pelaku di Kota Bandung.

Rizaldi Nugraha Gumilar (22) alias Ical awalnya berencana kabur ke Kalimantan pada Senin (24/10/2022) untuk menghilangkan jejaknya. Namun, pelaku penusukan anak perempuan berumur 12 tahun di Cimahi itu berhasil ditangkap polisi saat bersembunyi di salah satu kos-kosan di kawasan Sukasari, Kota Bandung, Minggu (23/10/2022).

"Alhamdulillah Allah Maha Baik, Maha Segalanya, sebenarnya Senin ini yang bersangkutan akan melarikan diri ke Kalimantan. Tapi sekali lagi Allah Maha Baik, doa orangtua dan bapak ibu semua dikabulkan akhirnya tersangka bisa kita tangkap," ucap Kapolres Cimahi Ajun Komisaris Besar Imron Ermawan di Mapolres Cimahi, Senin (24/10/2022).

Dalam kasus ini, polisi menjerat tersangka dengan pasal berlapis, yakni Pasal 340 jo Pasal 339 jo Pasal 338 jo Pasal 365 ayat 3 KUHP. Serta juga dikenakan Pasal 380 UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.

Dari hasil pemeriksaan tersangka dan saksi, pelaku diduga meminum minuman keras bersama teman-temannya di sebuah rumah yang berada di kawasan Andir, Kota Bandung pada Rabu (19/10/2022) atau beberapa jam sebelum melakukan penusukan terhadap korban yang berusia 12 tahun.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, setelah meminum minuman keras itu, pelaku langsung berencana untuk melakukan perampokan. Kemudian pelaku sudah menyiapkan senjata tajam dalam aksi tersebut.

"Pelaku saat itu keluar untuk mencari sasaran. Dia kemudian berputar-putar, dan menuju ke Jalan Mukodar, ini terlihat dalam CCTV menggunakan sepeda motor, kemudian pelaku melihat sasaran dua orang anak," ujarnya.

Kemudian pelaku melihat kedua orang anak itu berpisah di persimpangan gang. Pelaku, langsung memilih korban untuk merampok ponsel.

"Korban sempat lari dan saat itu korban langsung ditikam oleh tersangka. Lalu dilakukan penggeledahan tasnya, dan dia tidak menemukan barang yang diharapkannya tersebut," ujar Ibrahim.

Setelah itu, korban berteriak untuk meminta tolong. Sedangkan, pelaku penusukan melarikan diri menggunakan sepeda motornya yang kini menjadi barang bukti.

Usai kejadian penusukan, polisi langsung melakukan olah TKP dan mengambil rekaman video CCTV dari sekitar lokasi kejadian.

2 dari 3 halaman

Orangtua Pelaku Sembunyikan Pisau

Imron menyatakan penyidik masih melakukan rangkaian pendalaman untuk mengungkap ada atau tidaknya keterlibatan pihak lain termasuk orang tua pelaku yang diduga turut serta membantu pelaku bersembunyi.

Jika nanti terbukti, dapat dipastikan polisi bakal segera memprosesnya.

"Masih kami perdalam walaupun banyak informasi masuk kami akan perdalam siapa pun yang membantu tentunya itu kami akan proses. Sementara masih dalam pendalaman," tuturnya.

Polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi yang merupakan teman dari pelaku. Menurut Imron, teman-teman pelaku telah memberi keterangan yang akurat terkait keberadaan pelaku.

"Termasuk temannya (saksi) yang pada saat tersangka bersama teman ini melakukan minuman keras bersama-sama," ujarnya.

Sementara itu, orangtua korban penusukan, Agung bersyukur dengan pengungkapan kasus ini. Dia berterima kasih kepada semua pihak yang memberikan informasi dan melakukan penangkapan atas pembunuh anaknya.

Agung pun berharap kejadian yang menimpa putri tercinta tidak terjadi lagi kepada siapa pun. "Saya ridha, ikhlas, anak saya dipanggil (Tuhan). Mudah-mudahan tidak terjadi lagi pada siapa pun," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Pulang Ngaji

Sebelumnya, seorang anak perempuan berusia 12 tahun menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal ketika hendak pulang usai mengaji di Kelurahan Cibeureum, Kota Cimahi, pada Rabu (19/10/2022) malam.

Siswi kelas 6 SD itu hendak pulang usai mengaji di Jalan Mukodar. Namun, akibat luka tusukan yang cukup parah membuat nyawa korban tak tertolong meski sempat dibawa ke rumah sakit.

Ketua RT 06 Kelurahan Cibeureum Asep Dian mengatakan, korban pulang mengaji dari Lembaga Pendidikan Agama Islam At-Taqwa. Adapun korban sempat bareng dengan teman-temannya. Namun, tidak lama berselang berpisah dan pulang sendiri menuju rumah.

"Anak ini baru pulang mengaji sama teman-temannya. Kemungkinan besar kejadiannya (penusukan) di dekat toren yang berada di gang sepi itu," ujar Asep.

Warga kemudian menemukan korban di pinggir jalan dengan kondisi luka yang cukup parah. Adapun korban ditemukan tergeletak sekitar 200 meter dari lokasi penusukan.

"Korban segera dibawa ke klinik, terus dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya parah lalu meninggal di sana," tuturnya.