Sukses

Angka Buta Huruf di Kabupaten Merauke Tinggi, Minimnya Infrastruktur Pendidikan Jadi Penyebabnya

Permasalahan di Merauke adalah terbatasnya infrastruktur pendidikan dan tenaga penunjang lainnya sehingga angka buta huruf di Kabupaten Merauke masih cukup tinggi, yakni 23,65 persen.

Liputan6.com, Merauke - Ketika membaca diyakini sebagai kunci dalam membangun karakter bangsa, tugas kita bersama selanjutnya adalah berupaya mengatasi kekurangan buku. Tanpa bahan bacaan yang memadai, maka mustahil bisa menumbuh kembangkan karakter tersebut. Duta Baca Indonesia Gol A Gong mengatakan karakter manusia bisa dibentuk lewat kearifan lokal.

"Dengan memperbanyak bahan bacaan berbasis kearifan lokal, masyarakat tidak hanya diajari internalisasi pemahaman budaya dan tata hidup tapi juga intelektualitas pemikiran," kata Gol A Gong.

Penulis lokal Albertus Fiharsono menambahkan kearifan lokal atau laku hidup suatu masyarakat dikembangkan dari pemahaman mendalam dan internalisasi lingkungan setempat secara turun-temurun.

Ikhtiar sukarela demi menjawab kebutuhan perbaikan literasi masyarakat juga dilakukan pegiat literasi Kabupaten Merauke Bruder Yohanes dengan mendirikan Bivak Pintar sebagai upaya menumbuhkan minat dan motivasi belajar masyarakat.

"Bivak pintar diharapkan mampu merubah paradigma berpikir penduduk Merauke untuk menyadari pentingnya membaca, " imbuh Yohanes.

Sedangkan, Mikael Talubun, Pustakawan Madya, menjelaskan permasalahan di Merauke adalah terbatasnya infrastruktur pendidikan dan tenaga penunjang lainnya sehingga angka buta huruf di Kabupaten Merauke masih cukup tinggi, yakni 23,65 persen.

Oleh karena itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menyusun sejumlah program peningkatan literasi di antaranya melalui aplikasi layanan perpustakaan digital e-Merauke yang memuat tidak kurang 65 ribu koleksi dan program Sapa Bupati yang menjadi kegiatan unggulan Dinas Perpustakaan Kabupaten Merauke.

Pada kesempatan yang sama Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Merauke Agus Joko Guritno menambahkan, pemerintah daerah tentu menyadari peran duta baca, bunda literasi dan pegiat literasi sebagai ujung tombak penyebaran informasi sekaligus motivator ulung bagi masyarakat.

 

2 dari 2 halaman

Masyarakat Gemar Membaca

Sementara itu, Pustakawan Utama Perpusnas Nelwaty mengharapkan dengan ada pelatihan kepenulisan masyarakat diharapkan memahami pentingnya kegemaran membaca dalam meningkatkan kualitas pengetahuan sehingga manfaat sosial dan ekonomi bisa segera dirasakan.

Keberadaan perpustakaan dan taman bacaan masyarakat juga harus dikuatkan sebagai benteng terakhir dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Membangun taman bacaan menjadi modal penting dalam menumbuhkembangkan gemar membaca bagi masyarakat. Mengangkat kearifan lokal dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pemahaman budaya dan cara hidup.

"Infrastruktur yang kokoh dan berdaya saing hanya bisa dicetak melalui SDM yang unggul, salah satunya diperoleh melalui keaktifan membaca dan menulis sehingga terbentuk pola pikir yang literat," katanya.