Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung gembar-gembor akan memberikan hibah senilai Rp25 miliar untuk meningkatkan geliat di sektor pertanian. Ratusan ribu petani disebut akan menerima bantuan langsung berupa uang pada 2023 nanti. Namun, si kaya diwanti-wanti agar tidak turut menerimanya.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengatakan, petani yang diprioritaskan jadi penerima adalah yang benar-benar butuh seperti petani penggarap yang tak punya lahan.
Baca Juga
"Kami berharap yang menerima hibah adalah para petani yang benar-benar membutuhkan. Misalnya, petani penggarap atau petani penggarap yang menyewa lahan. Petani yang sudah kaya, jangan menerima hibah," kata Dadang dalam keterangannya ditulis Kamis (27/10/2022).
Advertisement
Pemkab mengklaim, secara keseluruhan terdapat 142 ribu petani di Kabupaten Bandung. Namun, jumlah petani penerima hibah belum disampaikan secara detail. "Sekian puluh ribu petani yang sudah terverifikasi akan mendapatkan hibah tersebut," jelasnya.
Dadang menyampaikan, uang hibah akan ditransfer langsung ke rekening petani. Dalam keterangannya, Pemkab Bandung juga belum menyampaikan berapa jumlah uang yang bakal diterima per petani.
"Hibah itu akan ditransfer ke rekening masing-masing para petani. Hibah itu di antaranya bisa digunakan untuk pengadaan pupuk pertanian," jelas Dadang.
Â
Merayu Petani Muda
Dadang mengatakan, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung meningkat sebab peran dari sektor pertaniannya. Oleh karena itu, sektor ini harus terus dimajukan di antaranya lewat hibah. Harapannya lagi, orang-orang muda bisa terbujuk jadi petani.
"Jangan sampai petani menjadi barang langka, karena banyak para pemuda yang tak tertarik dengan bertani. Peran petani milenial itu sangat penting untuk melanjutkan para petani mendatang, setelah para orang tua tidak ada," kata Dadang.
Sebelumnya, potensi lahan pertanian di Kabupaten Bandung disebut mencapai 20.000 hektare. Masyarakat yang memiliki lahan kosong disarankan lebih banyak menanam cabai. "Satu hektare lahan pertanian cabai dapat menghasilkan Rp400 juta, jadi potensi pertanian di Kabupaten Bandung bisa mencapai triliunan rupiah per tahun," Dadang menjelaskan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran, mengatakan, sektor pertanian terbukti jadi sektor yang paling bertahan di tengah krisis. Adapun, katanya, saat ini Kabupaten Bandung sedang memasuki masa panen raya cabai. Produksi pertanian cabai, juga bawang merah, dan beras diharapkan dapat mengendalikan inflasi.
"Panen raya cabai ini dalam upaya mengendalikan inflasi, setelah di belahan dunia dihadapkan pada krisis pangan dan energi," ujarnya.
Advertisement