Sukses

Selain Kenaikan Harga Kedelai, Ini Penyebab Perajin Tahu-Tempe Jabar Mogok Jualan

Kenaikan harga kedelai yang fluktuatif setiap hari cukup memberatkan kalangan perajin tahu-tempe dalam menentukan harga acuan bagi konsumen.

Liputan6.com, Garut - Selain kenaikan harga kacang kedelai, kenaikan harga garam menjadi pemicu lain yang menyebabkan ribuan perajin tahu-tempe demo mogok massal berjualan di seluruh pasar Jawa Barat, terhitung Sabtu hingga Senin mendatang.

"Kenaikan harga garam itu sudah lebih dari 100 persen," ujar Ketua Paguyuban Tahu-Tempe Jawa Barat M Zamaludin, Kamis (27/10/2022).

Seperti diketahui, selain kacang kedelai bahan lain yang kerap digunakan perajin tahu-tempe adalah kehadiran garam sebagai penyedap makanan tradisional masyarakat Indonesia tersebut.

Menurutnya, kenaikan harga kedelai yang berlangsung setiap hari cukup memberatkan kalangan perajin tahu-tempe, dalam menentukan harga acuan bagi konsumen.

"Waktu kita demo harga terakhir Rp10 ribu sampai Rp11 ribu, sekarang sudah sampai Rp13 ribu lebih bahkan sampai Rp14 ribu,” kata dia.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) Provinsi Jawa Barat, termasuk Subdit Ekonomi Polda Jabar, tetapi hingga kini belum ada perubahan.

"Kemarin sempat ada subsidi tapi subsidi tidak merata, sebab subsidi turunnya ke Kopti bukan ke perajin," kata dia.

Zamaludin menilai kenaikan harga kedelai tidak murni karena pengaruh kenaikan dolar semata, tetapi diduga ada pihak lain yang ikut bermain.

"Saat kita keluarkan edaran mau mogok produksi sudah beberapa hari tidak naik, padahal biasanya tiap hari naik, aneh juga kok malah berhenti ini ada apa?" dia menduga.

Dengan aksi mogok jualan, ia berharap pemerintah segera turun tangan menyelesaikan kenaikan harga kedelai, terutama bagi kalangan perajin tahu-tempe di Jawa Barat.

"Kalau normalnya Rp12 ribu, yang penting stabil saja sebab kedelai naiknya tiap hari, Rp100, Rp200 sampai Rp400 per kilo per hari," ungkap dia.

Sebelumnya, ribuan perajin tahu tempe di Jawa Barat berencana mogol massal berjualan terhitung sejak 29-31 Oktober 2022. Aksi mereka dipicu terus naiknya harga kedelai, termasuk garam yang menjadi bahan pokok pembuatan tahu-tempe.