Sukses

Kain Sang Raja, Batik-Batik Keraton Yogya yang Sarat Makna dan Filosofi

Pameran ini menampilkan sebanyak 27 koleksi kain batik Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman.

Liputan6.com, Yogyakarta - Setelah terakhir kali dilaksanakan pada 2019, Taman Pintar Yogyakarta kembali menggelar pameran batik ke-3 bertajuk 'Adiwastra Narawita: Kain Indah Sang Raja'. Berbagai koleksi kain batik ditampilkan di Dome Area Gedung Oval Taman Pintar pada 28 Oktober hingga 3 November 2022.

Pameran ini digelar dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2022 lalu sekaligus untuk mempertahankan pengakuan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi oleh UNESCO. Pameran ini menampilkan sebanyak 27 koleksi kain batik Keraton Yogya dan Kadipaten Pakualaman.

Dalam tema kali ini, keindahan yang dimaksud tidak hanya semata-mata dari tampilan motif batik. Lebih dari itu, keindahan juga merupakan hasil manifestasi dari nilai-nilai spiritual dan pemurnian diri serta manusia dalam konteks harmoni dengan semesta alam yang tertib, serasi, dan seimbang. 

Keraton Yogyakarta akan menampilkan koleksi batik Awisan Ndalem atau Batik Larangan. Batik Larangan merupakan motif-motif batik yang penggunaannya terikat dengan aturan-aturan tertentu di Keraton Yogyakarta dan tidak semua orang boleh memakainya. 

Batik Larangan dilatarbelakangi oleh keyakinan adanya kekuatan spiritual maupun makna filsafat yang terkandung dalam motif kain batik. Motif pada kain batik dipercaya mampu menciptakan suasana yang religius serta memancarkan aura magis sesuai dengan makna yang dikandungnya. 

Oleh karenanya, beberapa motif kain batik, terutama yang mempunyai nilai falsafah tinggi, dinyatakan sebagai Batik Larangan. Sementara, Puro Pakualaman menampilkan kain batik bertema Dhaup Ageng Pakualaman: Kemilau Sang Surya Mulyarja.

Kain batik tersebut merupakan bagian dari batik seri Asthabrata koleksi Kadipaten Pakualaman. Motif tersebut tercipta berdasarkan iluminasi tentang Batara Surya dalam naskah Sestradisuhul dan Sestra Ageng Adidarma.

Selain memamerkan kain batik, akan ada kegiatan yang dapat diikuti pengunjung, seperti membatik, mewiru, serta menulis nama menggunakan aksara jawa. Diharapkan, pengunjung dapat memperoleh pengetahuan baru tentang makna motif batik keraton atau kerajaan yang memiliki nilai filosofis tinggi.

Adapun pembukaan pameran dilaksanakan di Phytagoras Hall Taman Pintar pada Jumat (28/10/2022) lalu. Pembukaan tersebut dihadiri Gusti Kanjeng Ratu Bendara dan G.K.B.R.A.A Paku Alam (Gusti Putri).

(Resla Aknaita Chak)

Saksikan video pilihan berikut ini: