Sukses

Kekuatan UMKM dan Kreativitas Anak Muda Mampu Tangkal Resesi Ekonomi

Mahasiswa yang baru lulus bisa mengambil peran turut serta menanggulangi badai ekonomi.

Liputan6.com, Serang - Resesi ekonomi 2023 menghantui sejumlah negara dunia, termasuk Indonesia. Hal itu telah disampaikan pemerintah pusat. Terbaru, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menerangkan, resesi ekonomi bukan hal yang mudah, meski Indonesia pernah menghadapinya pada 1997-1998 lalu, saat era reformasi.

Mahasiswa yang baru lulus bisa mengambil peran untuk menanggulangi badai ekonomi ini. Salah satunya dengan menjadi pengusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan menggerakkan roda perekonomian di daerah.

"Jadi enterpreneur, itu the first choice enterpreneur. Justru pandangan saya, ini jadi modal bagi mahasiswa yang memiliki kualitas bagus, kualitas baik, memiliki banyak ide, kreativitas, justru ini menjadi modal untuk menangkal resesi tersebut," ujar Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah 4 Jawa Barat (Jabar)-Banten, M Samsuri, usai menghadiri wisuda di Universitas Serang Raya (Unsera), Senin (31/10/2022).

Di hadapan 401 wisudawan mahasiswa Unsera, M Samsuri berpesan, banyak peluang usaha yang bisa digeluti oleh alumnus, seperti marketing digital dengan memanfaatkan jejaring internet dan media sosial (medsos).

"Contoh sektor kuat sekarang yang bisa dimainkan mahasiswa adalah bisnis kreatif yang memadukan dengan kekuatan sumber daya alam. Contoh konkret lainnya, mereka bisa masuk ke sektor pertanian, mereka dengan teknik pemasaran, teknik penjualan secara digital," terangnya.

LLDikti wilayah 4 yang menaungi 450 perguruan tinggi di Jabar-Banten berpesan agar kampus terus menjaga kualitas pendidikan dan menciptakan mahasiswa yang memiliki ide kreatif, inovatif, dan aktif. Sehingga, mereka bisa siap memasuki dunia baru setelah lulus dari bangku kuliah.

"Terus munculkan ide kreativitas dan inovasi, tidak terkungkung dengan formalitas. Justru setelah diwisuda harus makin giat memunculkan ide kreatif dan inovasi," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gambaran Resesi Ekonomi Menurut Pemerintah

Sebelumnya diberitakan, Menkeu Sri Mulyani mengatakan ancaman resesi bukanlah tantangan mudah. Ia membandingkan resesi dengan macam-macam tantangan ekonomi yang pernah dihadapi oleh Indonesia dan dunia.

Sebagai pengelola keuangan negara, ia mengungkapkan, Kemenkeu harus terus sigap merespons tantangan tersebut. Hadirnya kebijakan fiskal dan keuangan negara yang adaptif, responsif, serta fleksibel menjadi kunci. Namun, harus tetap akuntabel dan transparan.

Ia memang sempat memastikan ekonomi global akan terjerembab ke jurang resesi ekonomi pada tahun depan. Kendati demikian, Sri Mulyani sempat memprediksi Indonesia masih aman dari ancaman resesi pada 2023. Selain RI, ada juga India, Brasil, dan Meksiko yang diklaim masih aman untuk tahun depan.

Di lain kesempatan, Sri Mulyani mengatakan perlambatan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara maju disebabkan kebijakan moneter bank sentral yang menekan laju inflasi. Bahkan, tak menutup kemungkinan negara itu bakal mengalami resesi pada tahun depan.

Bendahara negara ini menuturkan perekonomian yang melambat tercermin dari proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF). Misalnya, perekonomian Amerika Serikat (AS), Eropa, China, dan emerging market lainnya bakal lesu, tahun ini maupun tahun depan.

Meski demikian, kondisi perekonomian Indonesia perlu disyukuri karena tetap kuat walau dibayangi oleh berbagai ancaman, mulai dari pandemi yang belum berakhir hingga perang Rusia-Ukraina.

"Kita telah diuji dengan tantangan, yaitu gejolak keuangan 1997-1998, gejolak naik turunnya harga komoditas, krisis global 2008-2009, sekarang kita diuji dengan pandemi, geopolitik, dan tantangan resesi global. Ini bukan sebuah tantangan yang mudah, polanya berubah," imbuh Sri Mulyani dalam acara Upacara Peringatan Hari Oeang Republik Indonesia ke-76, Senin (31/10/2022).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.