Sukses

Peserta IMT GT GCMC Kagum dengan Kota Medan yang Kaya Bangunan Bersejarah

Peserta Pertemuan ke-5 Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT GT) Green Cities Mayor Council (GCMC) melakukan City Tour ke sejumlah lokasi heritage di Kota Medan pada Senin, 31 Oktober 2022.

Liputan6.com, Medan Peserta Pertemuan ke-5 Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT GT) Green Cities Mayor Council (GCMC) melakukan City Tour ke sejumlah lokasi heritage di Kota Medan pada Senin, 31 Oktober 2022.

City tour dilakukan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, untuk mengenalkan tempat-tempat bersejarah yang ada. Sebab, Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ini terkenal dengan bangunan-bangunan tua yang memiliki nilai sejarah cukup tinggi.

Kegiatan city tour ini merupakan rangkaian acara yang digelar untuk menyambut pembukaan Pertemuan ke-5 IMT GT GCMC yang berlangsung di Hotel Adi Mulia, Jalan Diponegoro, Medan, Selasa (1/11/2022).

Lokasi heritage yang dikunjungi yakni Masjid Raya Al-Mashun, Jalan Sisingamangaraja, Tjong A Fie Mansion, Jalan Ahmad Yani, dan Kantor Pos yang kini menjadi Pos Bloc Medan.

Masjid Raya Al-Mashun yang dibangun 1906 menjadi lokasi pertama yang dikunjungi para peserta IMT GT yang berjumlah 32 orang, terdiri dari perwakilan dari Malaysia, yaitu Penang 1 orang, Ipoh 7 orang, Kuala Kangsar 2 orang.

Kemudian dari Thailanda, Hatyai 4 orang, Yala 4 orang, Songkhla 4 orang, Pekanbaru 1 orang, IDB 1 orang, Padang 2 orang, GIS Indonesia 1 orang, CIMT 4 orang, dan Iges 1 orang.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Dijelaskan Sejarah Masjid Raya Al-Mashun

Muhammad Hamdan, selaku pengurus Masjid Raya Al-Mashun, menjelaskan, tentang sejarah berdirinya masjid yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Ma’mun Alrasyid Perkasa Alam.

"Hingga kini, masjid yang terbagi menjadi tiga yaitu ruang utama, tempat wudhu, dan gerbang masuk serta menara ini mampu menampung sekitar 2000 jemaah," sebut Hamdan.

Setelah berkeliling masjid dan mendengarkan penjelasan secara lengkap mengenai masjid yang memiliki luas tanah sekitar 13.200 m3, dan bangunan seluas lebih kurang 1.500 m3, Bobby Nasution beserta rombongan selanjutnya menuju Tjong A Fie Mansion.

Selain disambut keluarga Tjong A Fie, rombongan kemudian mendapat penjelasan secara detail mengenai sejarah Tjong A Fie beserta keluarga, termasuk kontribusi yang diberikannya untuk Kota Medan.

Diketahui, Tjong A Fie Mansion dibangun sejak 1895 dengan luas 8.000 m dengan 2 lantai dan memiliki 35 kamar. Seluruh peserta IMT GT sangat kagum dengan bangunan rumah tua tersebut. Para peserta IMT GT meninjau seluruh ruangan yang ada, termasuk ruangan di lantai 2.

3 dari 3 halaman

Kunjungi Pos Bloc Medan

Dari Tjong A Fie Mansion, Bobby Nasution beserta rombongan kemudian melanjutkan City Tour ke gedung tua Kantor Pos yang kini telah dijadikan sebagai Pos Bloc Medan.

Di bangunan yang memiliki luas lebih kurang 1.200 m2 dengan tinggi mencapai 20 m serta dibuka sekitar tahun 1911, seluruh peserta IMT GT menjelajahi seluruh ruangan yang sebagian besar telah digunakan untuk anak muda kreatif dan pelaku UMKM mempromosikan produknya.

Usai peninjauan, Wakil Wali Kota Hatyai, Witchai Kanchanasuwon, mewakili seluruh peserta IMT GT mengungkapkan rasa senang karena datang ke Medan. Sebab, Medan merupakan kota yang sangat baik dan didukung dengan kebersihannya.

"Setiap negara dan kota harus bersama-sama saling membantu untuk mengatasi persoalan yang ada, termasuk masalah kebersihan," ujarnya.

Kemudian Kanchanasuwon mengaku, dirinya dan beserta seluruh peserta IMT GT sangat kagum dengan 3 bangunan bersejarah yang telah dikunjungi, Masjid Raya Al-Mashun, Tjong A Fie Mansion, dan Kantor Pos yang kini menjadi Pos Bloc Medan.

"Semua yang ada di Kota Medan ini sangat penting dan harus dijaga. Kita harus terus belajar, karena itu sangat penting, dan itu merupakan masalah serius. Kita harus mulai dari sekarang," Kanchanasuwon menandaskan.