Liputan6.com, Badung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendoakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Pulau Bali berjalan lancar dan menjadi yang terbaik dalam sejarah perhelatan kelompok informal dari 19 negara dan Uni Eropa itu.
Baca Juga
Advertisement
"Jadi harus super lancar dan doa dari saya semoga lancar, membanggakan, dan menjadi perhelatan Presidensi G20 terbaik dalam sejarah G20," kata Ridwan Kamil saat berada di Hotel Sofitel Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, dalam keterangan tertulis, Selasa (1/11/2022).
Acara puncak KTT G20 akan digelar pada 15-16 November 2022. Emil pun mengaku mendukung sepenuhnya peristiwa yang terjadi setiap 20 tahun sekali di Bali.
Saat pandemi Covid-19 melanda, Emil telah memberikan beberapa dukungan moril dan materil kepada masyarakat Bali. Ia pun mengakui, bahwa cinta keduanya setelah Provinsi Jawa Barat ialah Bali.
"Bali itu cinta kedua saya, pertama tentu Jawa Barat tempat lahir saya. Jadi saya selalu mendukung Bali. Bahkan selama Covid-19 kita bikin program," ujarnya.
Program yang dimaksudnya adalah tentang kegiatan BeliBali dengan tujuan menjual produk asli Bali secara online kepada warga Jawa Barat.
"Kita bikin BeliBali, jadi membeli online produk-produk Bali ke orang Jawa Barat secara online," ucapnya.
Tak hanya itu, Emil juga membantu masyarakat Bali yang hendak membuka usaha, tapi kekurangan modal melalui kredit mikro Program Kredit Mesra bjb atau yang lebih dikenal dengan Mesrakan Bali.Â
"Melalui Bank BJB kita bantu untuk kredit mikro supaya (ekonomi) Bali bangkit," dia menegaskan.
Bisa Bawa Indonesia Jadi Negara Besar
Pertemuan KTT G20 yang akan berlangsung di Bali pada November 2022 dapat menjadikan Indonesia sebagai negara besar. Sebagai pemimpin G20, Jokowi punya tanggung jawab besar untuk merekonsolidasi kekuatan G20
"Ini momentum yang baik bagi Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara besar di kancah global. Peran penting ini harus bisa dimanfaatkan oleh Presiden Joko Widodo," jelas Peneliti senior Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (Centris) AB Solissa, dikutip dari Antara, Minggu (30/10/2022).
Selain itu, pertemuan pemimpin-pemimpin negara di acara KTT G20 di Bali pada November 2022 nanti menjadi dorongan bagi tercipta perdamaian dunia.
"Di tengah perang yang melanda Rusia dan Ukraina serta ancaman resesi ekonomi yang diprediksi bakal terjadi di tahun depan haruslah disikapi secara bersama oleh semua pemimpin negara G20," jelasnya.
Kata dia, presiden Jokowi bisa mengambil positioning untuk mendamaikan dunia di Forum G20 dan hal yang wajar yang patut diapresiasi.
Sebagai pemimpin G20, Jokowi punya tanggung jawab besar untuk merekonsolidasi kekuatan G20 agar sama-sama bisa urung tangan menyelesaikan berbagai problematika yang dihadapi oleh banyak negara.
Dikatakan Direktur Executive Partner Politik Indonesia itu, salah satu keuntungan Indonesia dalam forum global ini adalah menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif, dimana Indonesia tidak berpihak pada salah satu blok manapun, hingga momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menunjukkan kekuatan Indonesia di mata dunia.
"G20 besok di Bali bisa menjadi sejarah baru bagi Indonesia, bisa menjadi rekonsiliator bagi terbangunnya perdamaian dunia sebagaimana harapan semua negara," ujarnya.
Advertisement
Banyak Pimpinan Negara Minta Tolong ke Jokowi
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan banyak pemimpin negara belakangan meminta tolong kepada Presiden Jokowi untuk mendukung pemulihan perdamaian dunia di tengah momentum pergelaran KTT G20 di Bali pada pertengahan November 2022.
"Presiden ini dihormati orang. G20 nanti akan terjadi banyak orang yang minta tolong kepada Presiden Jokowi untuk perdamaian dunia," ungkap Luhut.
Sebagian besar negara maju itu, kata Luhut, belakangan telah mengirimkan utusannya ke Indonesia untuk merancang beberapa keputusan penting untuk mencari jalan keluar atas perang yang masih berlanjut antara Rusia dan Ukraina hingga saat ini.