Liputan6.com, Bandung - Tragedi Itaewon meninggalkan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Korban yang niatnya merayakan Halloween menyenangkan justru tertimpa musibah tragis.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, salah satu aktor Korea Selatan menjadi korban tewas dari insiden tersebut. Aktor bernama Lee Ji Han yang sekaligus mantan kontestan reality show Produce 101 Season 2.
Selain Lee Ji Han, korban lainnya yang juga merupakan salah satu public figure Korea Selatan bernama Kim Yuna. Dia merupakan seorang cheerleader profesional yang terkenal untuk klub LG Twins.
Dilansir dari Gstarlive, Kim Yuna merupakan seorang pemandu sorak profesional yang menjadi salah satu korban insiden Itaewon. Dia dikabarkan merupakan wanita kelahiran 1998 yang berusia 24 tahun.
Beberapa teman hingga penggemar dari Kim Yuna mengucapkan belasungkawa di media sosialnya mengenai insiden tersebut. Teman yang kehilangan Kim Yuna membagikan fotonya secara online dengan ungkapan rasa sedih mendalam karena tidak menduga akan kehilangan temannya tersebut.
“Aku menangis untuk waktu yang lama. Aku masih tidak percaya,” kata teman Yuna dikutip dari The Guardian.
Adapun Yuna juga dikenal sebagai pemandu sorak untuk tim bisbol LG Twins pada 2016 dan juga menjadi pemandu sorak untuk tim bisbol KIA Tigers sejak 2018.
Masa Berkabung
Insiden yang terjadi pada 29 Oktober 2022 tersebut menewaskan tidak hanya Kim Yuna. Namun diketahui ada 154 nyawa yang menjadi korban dari tragedi tersebut.
Kejadian tersebut terjadi pada sebuah gang kecil di Itaewon dan kepadatan terjadi sehingga membuat banyak orang pingsan hingga tertimpa dan tertekan karena padatnya massa pada malam itu.
Perayaan Halloween yang dilaksanakan di Itaewon tersebut juga tidak hanya dirayakan oleh warga Korea Selatan, tetapi juga oleh beberapa warga negara asing.
Seperti diketahui Itaewon menjadi salah satu daerah di Korea yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing mengingat saking terkenalnya daerah tersebut.
Perdana Menteri Korea Selatan juga mengumumkan masa berkabung di Korea Selatan hingga 5 November 2022 sejak kejadian itu. Adapun bendera akan dikibarkan dan pejabat publik serta para pegawai menggunakan pita, bahkan semua acara yang tidak mendesak akan ditunda keberlangsungannya.
Advertisement