Â
Liputan6.com, Padang - Video penganiayaan terhadap Kepala Sekolah SMA DR Abdullah Ahmad PGAI Kota Padang viral di media sosial. Terkait hal itu, Ketua DPRD Sumatera Barat Supardi meminta kepolisian mengungkap kasus yang mencoreng dunia pendidikan tersebut.
"Aksi premanisme dan kekerasan seperti itu sangat mencoreng wajah dunia pendidikan dan tidak bisa ditoleransi. Polisi agar serius memprosesnya karena ini menyangkut harga diri dunia pendidikan kita," katanya, Jumat (4/11/2022).
Advertisement
Supardi mengatakan video kekerasan terhadap kepala sekolah telah menyebar kemana-mana dan wajah pelaku sangat jelas.
"Kalau ini dibiarkan akan menjadi hal yang sangat memalukan institusi yang ada," ujarnya.
Supardi menambahkan, jika pemicunya masalah internal yayasan, harus diselesaikan secara internal dengan mengedepankan musyawarah dan mufakat, namun jika sudah menggunakan kekerasan ini tidak benar.
"Siapa dalang di balik hal ini, jika orang itu punya beking kuat kita tak peduli karena menyangkut kekerasan di dunia pendidikan," kata dia.
Ia menjelaskan dirinya datang ke SMA DR Abdullah Ahmad PGAI Padang sebagai bentuk dukungan. Ini tidak harus menunggu laporan, tetapi dirinya langsung yang datang ke lokasi.
"Kita minta kepada kepala sekolah untuk membuat laporan tertulis ke DPRD Sumbar agar bisa kita 'follow up'," katanya.
Â
Salah Alamat
Kepala SMA DR Abdullah Ahmad PGAIÂ Yunarlis menyesalkan tindakan penganiayaan sekelompok orang terhadap dirinya. Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada Kamis (3/11/2022) pukul 11.30 WIB.
Menurutnya, tindakan sekelompok orang tersebut merupakan salah alamat. "Saya bukan ketua yayasan. Mereka salah alamat, mengapa mesti saya yang jadi sasaran," katanya.
"Siapa pelaku di belakang ini. Silakan menggugat ke pengadilan jika tidak senang dengan pihak yayasan," sambungnya.
Selain itu, kata dia, dirinya dengan guru-guru lain sudah beberapa kali mengalami tindakan yang kurang menyenangkan berupa intimidasi, pengancaman, dan terakhir penganiayaan. Ini sudah tidak dapat diterima dan pihaknya sudah melapor ke Polresta Padang.
Advertisement