Sukses

Mengenal 10 Klasifikasi Koleksi Museum Sri Baduga Bandung

Ribuan koleksi di Museum Sri Baduga Bandung dikelompokkan ke dalam 10 klasifikasi.

Liputan6.com, Bandung - Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Erick Henriana, menyampaikan, hingga tahun 2022 ini Museum Sri Baduga di Bandung tercatat menyimpan sebanyak 6.978 koleksi.

Sebagian besar koleksi, katanya, belum terinformasikan dan tersimpan di ruang penyimpanan karena terbatasnya ruang dan kegiatan pameran. "Tidak bisa semua kita pamerkan di ruang tetap,” kata dia kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Erick menyampaikan, ribuan koleksi museum yang terletak di Jalan BKR Nomor 185 Kota Bandung itu dikelompokkan ke dalam 10 klasifikasi yaitu geologika/geografika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika/heraldika, filologika, keramologika, seni rupa, dan teknologika.

Berikut penjelasan klasifikasi koleksi Museum Sri Baduga, dihimpun sesuai katalog museum yang diluncurkan khusus saat gelaran Museum Expo 2022 di Museum Sri Baduga pada tanggal 3-6 November 2022 lalu.

 

2 dari 4 halaman

Geologika, Biologika, Etnografika

Geologika merupakan benda koleksi yang berasal dari disiplin ilmu geologi antara lain mineral, fosil dan benda-benda bentukan alam lainnya, termasuk batu mulia. Beberapa koleksi yang ada di Museum Sri Baduga antara lain tufa, batu sabak, bongkah batu yapsis, dan batuan karang dengan wilayah persebaran meliputi Sukabumi, Garut dan Tasikmalaya.

Biologika merupakan benda koleksi yang masuk kategori objek penelitian biologi antara lain tengkorak atau rangka manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan. Koleksi biologika di Museum Sri Baduga berjumlah 183 koleksi seperti offset penyu, fosil kerang, fosil gastropoda, fosil bunga karang, fosil tanduk kerbau.

Etnografika merupakan benda koleksi yang menjadi objek penelitian antropologi. Benda-benda tersebut merupakan hasil budaya atau menggambarkan identitas etnis. Museum Sri Baduga memiliki koleksi etnografika sekitar 2.881 koleksi.

Misalnya, kain (batik dan tenun), perlengkapan rumah tangga baik tradisional asli pribumi atau akulturasi budaya eropa Cina-Jepang, alat musik tradisional, alat perdagangan, senjata tradisional, kerajinan, serta  alat pengantar kepercayaan (jimat), perhiasan, dan lainnya.

 

3 dari 4 halaman

Arkeologika, Historika, Numismatika/Heraldika

Arkeologika adalah benda koleksi hasil budaya manusia masa lampau yang menjadi objek penelitian arkeologi, tinggalan budaya sejak masa prasejarah sampai masuknya pengaruh barat.

Di Museum Sri Baduga jumlahnya sekitar 963 koleksi meliputi benda-benda zaman paleolitikum, mesolitikum, neolitikum, zaman logam, termasuk Prasasti Mandi Wunga, Prasasti Kawali IV, Situs Batujaya, dan lainnya.

Historika merupakan benda koleksi yang mempunyai nilai sejarah dan menjadi objek penelitian sejarah, meliputi kurun waktu sejak masuknya pengaruh barat sampai sekarang. Museum Sri Baduga menyimpan benda historika sebanyak 25 koleksi seperti senjata laras panjang dan pistol VOC.

Koleksi numismatika di antaranya koin, uang kertas dan token yang pernah beredar dan digunakan di masa kerajaan-kerajaan Indonesia, masa kolonial (Belanda, Portugis, Inggris dan Jepang) hingga masa kemerdekaan. Sementarea koleksi heraldik yang dimiliki Museum Sri Baduga adalah lambang-lambang seperti medali atau tanda jasa, cap atau stempel, dan surat jual beli hingga ijazah.

 

4 dari 4 halaman

Filologika, Keramologika, Seni Rupa dan Teknologika

Koleksi filologika berupa naskah kuno yang ditulis tangan dan menguraikan sesuatu hal atau peristiwa. Koleksi naskah di Museum Sri Baduga seluruhnya berjumlah 178 koleksi terdiri dari beragam jenis media, aksara dan bahasa. Contohnya, Naskah Wangsakerta, Sanghyang Siksa Kandang Karesian.

Koleksi keramologika adalah barang pecah belah baik wadah ataupun bukan wadah seperti tembikar, batuan dan porselin. Museum Sri Baduga memiliki sebanyak 607 buah yang dikumpulkan sejak 1975 hingga 2005.

Koleksi seni rupa merupakan benda yang mengekspresikan pengalaman artistik manusia melalui objek-objek dua atau tiga dimensi. Museum Sri Baduga memiliki 137 koleksi seperti lukisan keramik, kaligrafi kayu, lukisan kaca Insanul Kamil, dan lainnya.

Koleksi teknologika merupakan benda atau kumpulan benda yang menggambarkan perkembangan teknologi tradisional sampai modern. Berdasarkan jenis dan fungsinya, koleksi teknologika tradisional Museum Sri Baduga terdiri dari subklasifikasi seperti peralatan membuat gerabah, pintal, tenun, rajut, alat membatik, peralatan pande tembaga, dan lainnya.