Sukses

Air Bersih Belum Mengalir Juga, Ribuan Warga Demo Lagi ke Kantor BP Batam

Ribuan warga Perumahan Putera Jaya Tanjung Uncang, Batam, Senin (7/11/2022), kembali melakukan aksi unjuk rasa menuntut ketersediaan air bersih.

Liputan6.com, Batam - Ribuan warga Perumahan Putera Jaya Tanjung Uncang, Batam, Senin (7/11/2022), kembali melakukan aksi unjuk rasa setelah janji-janji penyediaan air bersih tak ditunaikan perusahaan penyedia air bersih.

Koordinator aksi Azwar Sukendi mengatakan, air di perumahan mereka tak berjalan maksimal bahkan sudah 10 tahun.

"Janji PT Moya melalui PT Air Batam Hilir pekan lalu hanya terealisasi apabila para warga menelepon," kata Azwar Sukendi, Senin (7/11/2022).

Sebelumnya pihak PT Air Batam Hilir berjanji akan memosok air bersih ke sejumlah rumah warga melalui Tangki.

"Tak maksimal pengiriman tangki, harus ditelepon, diantar kadang dua atau tiga tangki saja, tergantung, koordinator RT masing-masing," kata Azwar.

Ia melanjutkan, penyaluran air itu bahkan tak merata. Masih terdapat sejumlah wilayah yang tidak tersalurkan air sama sekali. Ditambah lagi, air di perumahan mereka tak mengalir sama sekali dalam dua pekan terakhir. Jika janji itu tak kunjung terealisasi, para warga mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa yang lebih besar lagi.

Azwar menyatakan ada sekitar 4.000 Kepala Keluarga (KK) saat ini tidak mendapatkan air bersih dari PT Air Batam Hilir.

 

2 dari 2 halaman

Ancam Unjuk Rasa Lebih Besar

Sementara itu, Kepala BP Batam, sekaligus Wali Kota Batam Kepulauan Riau (Kepri), Muhammad Rudi di hadapan para warga berjanji akan menyelesaikan masalah air di Perumahan Putera Jaya Tanjung Uncang.

"Saya tidak mungkin main-main. Janji adalah utang yang harus saya selesaikan. Kami serius ingin menyelesaikan masalah ini," kata Rudi.

Muhammad Rudi menjelaskan, pihaknya sedang mengupayakan dua solusi untuk mengatasi permasalahan itu. Menurutnya kondisi pipa saluran air di Batam telah menghawatirkan karena berusia 25 tahun.

Pertama Rudi sedang mengupayakan perbaikan dan pembangunan Water Treatment Plan (WTP) baru menambah produksi air di Kota Batam.

Untuk perbaikan WTP membutuhkan waktu hingga empat bulan. Sedangkan untuk penambah WTP baru memakan waktu hingga delapan bulan.

"Satu bulan februari, satu juni atau juli. Sedang kita anggarkan. Kita sudah upaya selesaikan, tapi belum selesai," lanjut Rudi.

Sembari menunggu WTP itu selesai, Wali Kota Batam itu telah memerintahkan PT Moya untuk memasok air secara rutin untuk kebutuhan warga.

"Kalau beberapa bulan ke depan tak selesai juga, warga bisa langsung WA ke saya," tegas Rudi.

Warga kembali akan menggelar aksi unjuk rasa lebih besar lagi apabila masalah air di daerahnya tak kunjung selesai sebagaimana janji Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam yang juga Wali Kota Batam, Muhammad Rudi..Â