Liputan6.com, Bandung - Mengapa seseorang sampai menggunakan narkoba? Pertanyaan itu tampaknya memiliki jawaban yang beragam. Sebagian orang bisa saja mengetahui alasannya secara pasti, sebagian lain mungkin samar. Alasan satu sama lain juga sangat bisa berbeda.
Terkait itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) memiliki jawaban versinya sendiri. Pada 2021 lalu, Pusat Penelitian, Data, dan Informasi BNN sempat bekerjasama dengan Pusat Riset Masyarakat dan Budaya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan survei nasional terkait penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Baca Juga
Dalam laporannya, BNN menyebut, alasan seseorang menggunakan narkoba itu memang cukup beragam seperti aspek personal, keluarga hingga lingkungan. BNN juga berupaya mengidentifikasi alasan-alasan itu berdasarkan wilayah hingga perbedaan jenis kelamin.
Advertisement
9 Alasan versi BNN
Merujuk Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2021 terbitan BNN, setidaknya terdapat sembilan alasan penyalahgunaan narkoba yang terjadi di Indonesia, yakni:
- Ada anggota keluarga yang menyalahgunakan narkoba
- Konflik keluarga atau hubungan tidak harmonis
- Ajakan atau bujukan teman
- Pemaksaan
- Ingin mencoba
- Bersenang-senang
- Stres akibat beban belajar atau pekerjaan
- Ketersediaan (mudah diberikan)
- Di lingkungan tempat tinggal banyak penyalahguna narkoba
BNN kemudian semacam mengelompok alasan-alasan itu ke dalam tiga kelompok dari yang dianggap paling menonjol, sedang, hingga alasan yang paling rendah. Pertama, misalnya, tiga alasan yang paling menonjol, yaitu ajakan atau bujukan teman, ingin mencoba, dan bersenang-senang.
"Ajakan atau bujukan teman dan ingin bersenang-senang menjadi alasan utama yang paling menonjol," tulis tim peneliti.
Kelompok kedua, alasan penyalahgunaan narkoba yang memiliki persentase kecil, yakni ketersediaan/mudah diberikan, stres akibat beban kerja/sekolah, dan anggota keluarga menyalahgunakan narkoba.
Terakhir, alasan penyalahgunaan narkoba yang dianggap sangat kecil atau tidak berarti, yakni alasan konflik keluarga atau hubungan tidak harmonis dalam keluarga dan dipaksa menyalahgunakan narkoba.
Advertisement
Kota dan Laki-laki
Jika dilihat berdasarkan wilayah, menurut BNN, penyalahguna narkoba yang mengaku menyalahgunakan narkoba karena ajakan atau bujukan teman lebih banyak berasal dari perkotaan daripada perdesan.
Sedangkan berdasarkan perbedaan jenis kelamin, sebagaimana hasil survei, BNN menyebut bahwa laki-laki lebih mudah terbujuk daripada perempuan. Laki-laki juga dianggap lebih ingin coba-coba daripada perempuan.
“Penyalahguna narkoba yang beralasan karena dibujuk teman menonjol di kalangan penyalahguna narkoba laki-laki (84,5%) dan perempuan (63,6%). Juga alasan ingin mencoba banyak diakui oleh penyalahguna narkoba baik kalangan laki-laki (81,6%) dan perempuan (65,9%)," ditulis dalam laporan tersebut.
KDRT dan Pemaksaan
Lewat laporannya, BNN juga menyatakan, adanya ketidakharmonisan dalam keluarga, seperti perceraian atau kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bisa jadi menjadi faktor pendorong penyalahgunaan narkoba di kalangan perempuan.
Hal lain yang lainnya, BNN menyebut bahwa faktor pemaksaan dalam penyalahgunaan narkoba cukup fenomenal dan lebih besar terjadi di kalangan perempuan daripada laki-laki.
“Alasan penyalahgunaan narkoba berdasarkan jenis kelamin tersebut perlu mendapat perhatian dan perlu didalami dengan penelitian kualitatif (in depth interview) untuk tujuan perlindungan kaum marjinal perempuan dan perang melawan narkoba,” tulis BNN.
Advertisement