Sukses

Senyum Masa Depan Kakak Beradik Penderita Kerapuhan Tulang Saat Terima Kursi Roda

Kakak beradik di Pekanbaru menderita kerapuhan tulang sejak bayi sehingga membuat keduanya tidak bisa berjalan sejak dilahirkan.

Liputan6.com, Pekanbaru - Senyuman terlepas dari kakak beradik, Raihan dan Fajri Rahman, begitu sejumlah perwira Polda Riau dan jurnalis masuk ke rumahnya di Jalan Sidomulyo, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru.

Awalnya, Raihan berumur 10 tahun dan Fajri 8 tahun, heran ketika rumah semi permanen orangtuanya itu disambangi. Mungkin dalam hati keduanya bertanya, ada apa gerangan pria berseragam dan jurnalis masuk.

Apalagi rombongan yang datang membawa dua buah kardus berukuran cukup besar. Isinya merupakan kursi roda untuk anak-anak

"Jadi, bapak datang mau mengasih kursi roda buat Raihan dan Fajri, biar bisa beraktivitas," kata seorang perwira bernama Sunarto yang saat ini menjabat Kabid Humas Polda Riau, Kamis siang, 10 November 2022.

Raihan dan Fajri mulai sumringah. Pasalnya selama ini, kedua anak pasangan dari Rini Andalina dan Eko Suharno, selalu beraktivitas di atas lantai. Keduanya tidak bisa berjalan, hanya ngesot untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Raihan dan Fajri sejak bayi mengalami kerapuhan tulang. Salah pergerakan membuat tulang keduanya beralih, tak jarang patah, hingga harus menderita sakit luar biasa.

"Keduanya tidak pernah berjalan sejak bayi," ucap Rini.

 

 

2 dari 4 halaman

Bawaan Sejak Bayi

Rini menceritakan, kerapuhan tulang pada Raihan terjadi ketika berumur 1 tahun. Hal serupa juga dialami Fajri saat usianya masih 5 bulan, sehingga keduanya harus digendong setiap waktu.

Keterbatasan biaya membuat keduanya tak mendapatkan pengobatan maksimal. Selama ini hanya berobat tradisional, jika ada tulang yang bergeser.

"Berobat pada sinse (pengobatan tradisional China), tidak dipungut biaya karena keadaan (ekonomi) kami," cerita Rini.

Rini berujar, suaminya selama ini bekerja serabutan. Uang yang diperoleh dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari, tidak cukup untuk biaya berobat.

"Anak saya ada lima," kata Rini.

Raihan di sekolah dasar sudah duduk di kelas 4. Pendidikannya selalu terkendala karena kondisi tulangnya yang sewaktu-waktu bisa berubah.

Adik Raihan, Fajri selama ini belum bersekolah. Rini takut kalau Fajri banyak beraktivitas di luar bisa berimbas buruk pada kondisi tulangnya.

 

Rini berharap kursi roda ini membawa perubahan besar bagi kehidupan kedua anaknya. Diapun mendoakan pemberi bantuan diberi rezeki lebih baik kedepannya.

 

3 dari 4 halaman

Nikmati Kehidupan

Dengan bantuan kursi roda ini, Rini berharap anaknya bisa menikmati kehidupan. Minimal untuk duduk di luar rumah melihat aktivitas masyarakat di luar.

Sebelumnya, Raihan dan Fajri tidak punya kursi roda. Rini pernah membawa keduanya naik ke kursi mainan bayi yang ada rodanya tapi ada musibah yang tak disangka.

"Jatuh pak, patah tulangnya, setelah itu saya tidak berani lagi," kata Rini.

Rini bercerita, kakak Raihan dan Fajri, Reno juga pernah mengalami hal serupa. Seiring berjalannya waktu, Reno yang kini sudah berumur 23 tahun hidup seperti orang biasa.

"Sudah bisa berjalan meskipun agak lain dari yang lain," ungkap Rini.

Rini berharap kursi roda ini bisa membuat Ilham bersekolah seperti biasa lagi. Begitu juga nantinya dengan Fajri yang sudah lama ingin sekolah namun terkendala kursi roda.

"Nanti sekolah lagi ya, harapannya dengan ilmu mereka bisa berkembang," timpal Sunarto.

4 dari 4 halaman

Semoga Sembuh

Kursi roda ini secara simbolis diserahkan Kepala Polda Riau Irjen Mohammad Iqbal. Keduanya terlihat menikmati duduk di kursi roda setelah dibantu oleh Iqbal naik.

"Semoga nanti bisa sembuh karena kakaknya dulu juga seperti ini," ujar Iqbal.

Sebagai informasi, bantuan kursi roda ini merupakan kerjasama Bidang Humas Polda Riau dan sejumlah jurnalis yang selama ini meliput di Polda Riau.

"Terima kasih Wartawan Mitra Humas Polda Riau," imbuh Sunarto.

Selain kursi roda juga diserahkan bantuan ala kadarnya kepada keluarga Rini. Ada juga bantuan medis dari Bidang Dokter dan Kesehatan Polda Riau, di mana perkembangan Raihan dan Ilham akan dipantau secara berkala.