Sukses

Formula Pembasmi Tawon Berbahan Alami Antar Pelajar SMAN 2 Palangka Raya Juara ISIF

Pelajar dari Sekolah Menengah Negeri (SMAN) 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah berhasil membuat pembasmi tawon dari bahan alami. Atas karyanya tersebut, mereka mendapatkan medali emas dalam ajang Internasional Science and Invention Fair (ISIF).

Liputan6.com, Palangka Raya - Tawon merupakan hewan penyengat yang paling dihindari manusia, bahkan sengatannya dapat menyebabkan bengkak dan kemerahan pada kulit. Untuk mengatasi hal itu, berbagai cara dilakukan demi mengusir serangga yang satu ini.

Beruntungnya, kini pelajar dari Sekolah Menengah Negeri (SMAN) 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah berhasil membuat pembasmi tawon dari bahan alami. Atas karyanya tersebut, mereka mendapatkan medali emas dalam ajang Internasional Science and Invention Fair (ISIF).

Michael selaku siswa SMAN 2 Palangka Raya, mengatakan jika timnya berhasil membuat formula tersebut berbentuk bubuk dan cair. Formula itu terdiri dari campuran serai dan kayu manis.

"Kemarin saya memenangkan lomba ini dengan produk kami yaitu cimoverum cymbotratus. Ini yang berbentuk powder terbuat dari lemongrass (serai) dan cinnamomum verum (kayu manis)," ungkap michael, Jumat (11/11/2022).

Penggunaannya ada dua cara. Pertama, mereka menggunakan daun pisang yang ditaburi bubuk tersebut kemudian gulungkan. Setelah itu, daun pisang tersebut dibakar hingga menimbulkan aroma wangi.

Kemudian yang kedua, mereka menggunakan semprotan air yang telah terisi cairan formula serai dan kayu manis. Kemudian menyemprotkannya ke sarang tawon tersebut.

Menurtunya hal itu terbukti efektif, karena aroma yang dihasilkan dan zat yang alami yang terkdaung dalam formula tersebut dapat membasmi hama tawon. Hal senanda juga dikatakan oleh Herlita selaku guru SMAN 2 Palangka Raya, jika anak didiknya berhasil membuat formula pengusir tawon hingga medapatkan medali dalam ajang ISIF.

"SMA Negeri 2 kembali mengikuti event Internasional Science and Invention Fair (ISIF), salah satu tim dari kami membuat pembasmi tawon yang berhasil mendapatkan spesial awards," ujar Herlita.

Selain membuat pembasmi tawon, para pelajar SMAN 2 juga membuat salep dan plester yang ramah terhadap penderita luka bakar yang terbuat dari ekstrak daun sambiloto, es krim rendah gula yang terbuat dari bunga, danramuan herbal untuk penderita hepatitis. Dari semua karya yang dihasilkan, seluruhnya mendapatkan medali emas.

Sekedar informasi ISIF merupakan ajang bergengsi antar pelajar di dunia, sementara untuk tahun ini dipilih di Bali dengan total 614 tim yang berpartisipasi dari 34 negara di dunia.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Sekilas ISIF

Menurut dia itu terbukti efektif. Karena aroma yang dihasilkan dan zat yang alami yang terkdaung dalam formula tersebut dapat membasmi hama tawon.

Herlita, guru SMAN 2 Palangka Raya mengatakan jika anak didiknya berhasil membuat formula pengusir tawon hingga medapatkan medali dalam ajang ISIF.

"SMA Negeri 2 kembali mengikuti even Internasional Science and Invention Fair (ISIF), salah satu tim dari kami membuat pembasmi tawon yang berhasil mendapatkan spesial awards," ujar Herlita.

Selain membuat pembasmi tawon, para pelajar SMAN 2 juga membuat salep dan plester yang ramah terhadap penderita luka bakar yang terbuat dari ekstrak daun sambiloto, es krim rendah gula yang terbuat dari bunga, dan ramuan herbal untuk penderita hepatitis. Dari semua karya yang dihasilkan, seluruhnya mendapatkan medali emas.

Sekedar informasi ISIF merupakan ajang bergengsi antarpelajar di dunia, sementara untuk tahun ini dipilih di Bali dengan total 614 tim yang berpartisipasi dari 34 negara di dunia.