Liputan6.com, Bangka - Kuliner Bangka Belitung biasanya identik dengan olahan seafood-nya, terutama ikan. Beberapa kuliner khas Bangka pun menggunakan ikan sebagai bahan dasarnya, salah satunya rusip.
Dibanding makanan, sebenarnya rusip lebih cocok jika disebut sebagai salah satu jenis sambal. Berbeda dengan sambal teri pada umumnya, rusip berbahan dasar ikan teri yang difermentasikan.
Hal itu sesuai dengan yang tertulis di laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, yang menyebut bahwa rusip merupakan makanan khas Bangka berbahan ikan teri yang difermentasi. Rusip umumnya memiliki warna keruh dengan bau menyengat serta dilengkapi dengan daging-daging ikan yang halus.
Advertisement
Baca Juga
Cara pembuatan makanan Bangka ini pun tergolong cukup sederhana. Pembuatan sajian ini diawali dengan ikan teri yang telah dibersihkan dan dibuang kepalanya.
Kemudian, ikan teri tersebut diletakkan di dalam kain tipis dan diperas agar airnya keluar. Selanjutnya, siapkan sedikit nasi yang dikepal-kepal.
Masukkan ikan teri, nasi kepal, gula aren, dan garam ke dalam botol lalu ditutup rapat. Proses fermentasi ini berjalan selama sekitar satu bulan.
Rusip dapat diolah lebih lanjut menjadi sambal. Biasanya, masyarakat setempat akan mencampurkan rusip dengan bumbu sambal, seperti cabai, bawang, dan terasi.
Karena melalui proses fermentasi yang cukup lama, rusip memiliki cita rasa sedikit asam. Saat disantap, rusip Bangka akan meninggalkan rasa pedas dan asam di lidah yang menyegarkan.
Bisa dikatakan, menyantap rusip layaknya menyantap sambal lalap. Hidangan ini biasanya juga dihidangkan terpisah dengan makanan-makanan lain. Rusip juga dipisahkan dari sambal terasi yang juga dijadikan teman saat menyantap makanan.
Â
Penulis: Resla Aknaita Chak