Liputan6.com, Madura - Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memiliki pantai dengan kapasitas oksigen terbaik kedua di dunia. Pantai tersebut adalah Gili Iyang, sebuah pulau kecil di antara gugusan pulau-pulau di sebelah timur Pulau Madura.
Mengutip dari laman indonesia.go.id, Gili Iyang merupakan tempat terbaik merasakan kesegaran udara di Indonesia. Pasalnya, kadar oksigen di wilayah ini mencapai 20,9 persen, melebihi daerah lainnya.
Tak heran jika pulau yang terletak di bagian timur Sumenep ini juga dijuluki sebagai Pulau Oksigen. Keputusan menjadikan Gili Iyang sebagai objek wisata dengan kadar oksigen terbaik kedua di dunia pun bukan tanpa alasan.
Advertisement
Baca Juga
Hal tersebut bermula dari sebuah penelitian yang dilakukan Lembaga Penelitian Antariksa Nasional (Lapan) pada 2006 mengenai kualitas udara di pulau tersebut. Lapan memcatat, dari 17 titik yang diuji, kadar oksigen di Gili Iyang adalah sebesar 20,9 persen.
Singkatnya, dalam volume 1 liter udara bebas terkandung 0,209 liter oksigen. Persentase ini dinilai lebih baik dari kondisi udara di daerah-daerah lain di Indonesia.
Adapun kadar oksigen normal yang ditoleransi untuk mencukupi kebutuhan pernapasan adalah dalam batas antara 19,5–22,0 persen. Kadar oksigen yang kurang dari 19,5 persen dapat menyebabkan kekurangan oksigen yang disebut hipoksia.
Dari angka tersebut, bisa dikatakan bahwa kualitas udara di tempat wisata Madura Gili Iyang berarti sangat bersih. Bersihnya udara di Gili Iyang juga didasari atas minimnya kandungan zat-zat pencemar udara seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, atau sulfur dioksida.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Karbondioksida Rendah
Kandungan karbondioksida di Gili Iyang pun tak lebih dari 26,5 persen dengan tingkat kebisingan hanya 36,5 desibel. Menurut 'Kajian Potensi Wisata Kesehatan Oksigen di Gili Iyang' oleh Sumaryati, disebutkan bahwa faktor lain yang menyebabkan kualitas udara di Gili Iyang sangat bagus adalah udara yang berasal dari laut. m
Udara tersebut kemungkinan banyak mengandung aerosol garam, terutama magnesium sulfat atau dikenal dengan nama garam epsom. Garam epsom bermanfaat untuk kesehatan dan kesegaran kulit.
Selain itu, juga berguna untuk mengobati pre-eklampsia dan eklampsia yang dialami ibu hamil. Sementara itu, Badan Lingkungan Hidup dan Bappeda Kabupaten Sumenep menyebutkan, pada 2011, kualitas oksigen sebesar 20,9 persen terjadi di waktu-waktu tertentu. Februari menjadi waktu yang dinilai memiliki kadar oksigen yang paling berkualitas.
(Resla Aknaita Chak)
Advertisement