Liputan6.com, Kendari - Kapolres Baubau AKBP Erwin Pratomo bebas tugas sementara dari jabatannya usai sang istri, Tari Erwin Pratomo diterpa isu selingkuh. Informasi ini sempat membuat geger sejak mulai bergulir 26 Oktober 2022.
Saat itu, beredar informasi liar, adanya penggerebekan istri Kapolres bersama Kasat Lantas Polres Baubau Iptu Jajat Sudrajat pada salah satu kamar hotel di Kota Kendari. Menurut informasi, keduanya tepergok anggota Polda Sultra sedang berduaan dalam satu kamar hotel.
Pihak Polda Sultra saat berusaha dikonfirmasi saat itu, tidak memberikan informasi perihal kejadian sebenarnya. Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara Kombes Pol Ferry Walintukan enggan mengklarifikasi. Saat dikonfirmasi via telepon seluler, Ferry mengungkapkan belum mengetahui kejadian lengkap.
Advertisement
Baca Juga
"Belum dapat informasi soal itu bro, kami akan kabari secepatnya jika sudah ada," Ujar Ferry Walintukan saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Sejumlah pejabat Polda Sulawesi Tenggara saat berusaha dikonfirmasi, juga tidak merespon pesan wartawan. Kabid Propam Polda Sutra, Kombes Pol Prianto Teguh tidak membalas pesan teks.
Informasi ini kemudian sempat menjadi menyebar dan tidak jelas kebenarannya. Sejumlah informasi, sempat menyudutkan istri Kapolres dan Kapolres Baubau serta Kasat Lantas Polres Baubau.
Setelah menyebar isu, beberapa hari kemudian, pada 2 November 2022, beredar sebuah surat perintah dari Polda Sulawesi Tenggara terkait mutasi Kapolres Baubau. Surat tersebut, ditandatangani Kapolda Sultra Irjen Pol Teguh Pristiwanto.
Surat beredar, terdiri dari dua halaman. Salah satunya, berisi perintah pergantian jabatan sementara Kapolres Baubau AKBP Erwin Pratomo menjadi perwira menengah Polda Sulawesi Tenggara. Posisinya, digantikan AKBP Suharman Sanusi, sebelumnya menjabat sebagai Wadir Intelkam Polda Sultra.
Â
Cerita Istri Kapolres Baubau
Dua pekan setelah beredar informasi perselingkuhan antara istri Kapolres Baubau, Tari Erwin Pratomo dan Kasat Lantas Iptu Jajat Sudrajat, terungkap informasi baru. Istri Kapolres akhirnya bersedia membuka informasi sebenarnya terkait dugaan perselingkuhan yang selama ini menerpa keluarganya.
Dia menceritakan, kejadian sebenarnya tidak seperti isu liar yang sudah beredar. Menurutnya, informasi yang sudah beredar sangat merugikan dirinya dan sang suami.
"Tidak seperti itu, sama sekali bukan. Saya bingung selama ini mereka dapat informasi dari mana," Ujarnya
Dia mengungkapkan, tidak ada penggerebekan di hotel seperti informasi sebelumnya. Dia menegaskan, ia sendiri yang melaporkan kejadian ini kepada sang suami yang saat itu sedang berada di Bali.
"Saya yang melaporkan ke suami via telepon setelah kejadian, selanjutnya suami melapor ke pihak Polda namun itu bukan ranah saya yang mesti menanggapi ketika sudah sampai ke polisi," Ujar Tari, didampingi suaminya AKBP Erwin Pratomo.
Advertisement
Kronologi Versi Istri Kapolres
Tari Erwin Pratomo mengungkapkan, peristiwa awal terjadi pagi hari saat dia sedang menginap pada salah satu hotel di Kota Kendari. Saat itu, dia sedang mempersiapkan pemindahan barang dari rumah di Kota Kendari ke Kota Baubau.
"Pagi itu saya di kamar, sedang dalam kondisi sakit, tidak enak badan," Ujar Tari.
Saat berusaha meminta bantuan kepada pihak hotel, air minum ternyata habis. Sehingga Tari harus keluar hotel jika ingin tetap mendapat air minum.
Entah seperti apa kejadiannya, Kasat Lantas Polres Baubau kemudian datang menawarkan air minum. Saat itu dia sempat menghubungi Tari yang masih terbaring lemas di kamar.
Tak lama kemudian, Jajat Sudrajat datang membawakan air minum. Istri Kapolres yang masih lemas, kemudian membuka pintu dan sempat berbicara sebentar dengan Kasat Lantas.
Selanjutnya, Tari memutuskan untuk tidur kembali. Namun, sekitar hampir satu jam, ternyata Kasat Lantas masih berada di dalam Kamar hotel.
"Saya terbangun, langsung kaget dan jengkel. Saya sempat marah, kemudian saya suruh dia keluar," Tegasnya.
Setelah kejadian itu, Tari langsung mengubungi suami yang saat itu sedang berada di Bali melaksanakan tugas kantor. Mendengar laporan sang istri, Kapolres langsung tersinggung dan marah seketika.
Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polda Sulawesi Tenggara. Pihak Polda selanjutnya, melakukan pemanggilan dan permintaan keterangan terkait kasus ini kepada sejumlah pihak terkait.
Â
Â