Liputan6.com, Mamuju - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik memberikan peringatan dini ke sejumlah pihak terkait banjir bandang disertai tanah longsor yang menerjang Mamuju. Dia menekankan pentingnya Early Warning System mengenai kondisi hutan di lokasi banjir.
Menurut Akmal, yang terpenting usai bencana yakni mencari tahu penyebab banjir bandang dan tanah longsor. Dia menilai banjir bandang dan tanah longsor dipicu karena adanya alih fungsi lahan maupun aktivitas ekonomi lainnya di hutan.
"Setelah saya terbangkan drone, ternyata kondisi hutannya ada yang gundul, bukan cuma karena alih lahan," ungkap Akmal saat rapat bersama di rumah jabatan Gubernur Sulawesi Barat, Minggu (16/10/22).
Advertisement
Akmal menambahkan, jika hujan terus terjadi maka akan terus menggerus hutan yang gundul memperbesar potensi bencana longsor susulan. Karena itu, dia menilai perlu penanganan dan upaya mitigasi sebab jika curah hujan masih tinggi kondisi tersebut bisa membendung aliran air hingga membentuk waduk alami.
"Saya sudah minta BPBD turun ke lapangan," kata Akmal.
Karena itu, Akmal meminta kesiapsiagaan seluruh pihak, terkhusus apabila BMKG telah memprediksi curah hujan akan meningkat. Bencana alam tidak bisa dihindari, namun yang penting dilakukan adalah bagaimana meminimalisir kerusakan dan korban jika terjadi.
"Ketika hujan yang biasa saja kondisinya memperhatikan, bagaimana kalau hujan yang dahsyat ini. Ini harus waspada," tutup Akmal.