Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tiba di Bali pada Minggu (13/11/2022) malam di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali. Kedatangannya turut disambut oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Joe Biden juga turut disambut dengan tarian khas Bali yaitu Tari Pendet. Sementara, Sandiaga Uno menceritakan ketika berjalan kaki dengan sambutan tersebut, Presiden AS itu juga menyampaikan rasa kagumnya terhadap tarian tersebut.
Baca Juga
"Saya mendapat kehormatan dan tugas dari negara untuk menyambut Bapak Presiden Joe Biden yang mendarat di Bali malam ini sekitar pukul 21.45 WITA menggunakan pesawat Air Force One," ujar Sandiaga dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (14/11/2022).
Advertisement
Sesaat mendarat, Biden langsung disambut tari pendet. Sembari berjalan kaki, orang nomor 1 AS itu mengaku kagum dengan tarian penyambutan tersebut.
“Dia sangat kagum dan dia ucapkan amazing, splendid, wonderful. Sebagai rasa terima kasih, dia mengucapkan thank you kepada para penari,” kata Sandi.
Tari Pendet merupakan salah satu tarian selamat datang paling tua di Bali. Ahmad Yunus dalam Ensiklopedi Tari Indonesia Seri P-J menjelaskan bahwa pendet merupakan tarian sajian untuk para leluhur yang disebut Bhatara dan Bhatari. Biasanya dipentaskan di halaman pura dan menghadap ke arah suci tempat Bhatara dan Bhatari bersemayam.
Tari pendet dibawakan para perempuan dengan memakai pakaian adat. Para penari membawa sebuah bokor yang penuh berisi bunga/canang sari, kawangen, dan lain-lain. Sebagian lagi membawa alat-alat upacara, seperti sangku, mangkuk perak, kendi, dan lain-lain. Tari Bali ini dibawakan secara massal, diiringi gamelan gong, dan dipimpin seorang Pemangku (pemimpin upacara) dengan membawa sebuah pasepan (pedupaan) yang penuh kemenyan terbakar.
"Pada bagian akhir tarian, para penari meletakkan alat-alat tadi pada pelinggih. Ada juga yang menaburkan bunga pada pratima (simbol dari Bhatara dan Bhatari) sebagai penghormatan," ungkap Ahmad Yunus.
Sejarah Tari Pendet
Tari Pendet merupakan tarian dari daerah Bali yang paling tua sebab sudah ada sejak 1950. Tari Pendet merupakan tarian sembahan yang dilakukan ketika sembahyang di pura-pura.
Adapun tarian ini juga ditunjukkan sebagai bentuk ucapan selamat datang atas turunnya dewa di bumi.
Tari Pendet merupakan hasil dari gubahan maestro seni tari dari Bali yang bernama I Wayan Rindi. Sosok tersebut menjadi seniman tari yang mempunyai penguasaan terhadap gerak tari yang cukup hebat dan perkembangan serta penyebaran dari tari ini salah satunya berkat jasanya.
Gerakan dari tarian pendet diambil dari pakem-pakem gerakan tari pendet dewa atau tari pendet asli yang dilakukan untuk persembahan dan tanpa menghilangkan nilai dari tarian tersebut yaitu nilai religi, sakral, dan keindahannya.
I Wayan dan Ni Ketut Reneng berhasil memasukan unsur tarian pendet dewa kedalam tarian pendet yang saat ini masih terkenal.
Seiring dari berjalannya waktu, Tari Pendet pun mempunyai perubahan pada fungsinya sebab saat ini Tari Pendet digunakan menjadi sarana pertunjukan serta ucapan untuk tarian penyambut ataupun selamat datang.
Tari Pendet juga pertama kali dipentaskan di 1960 ketika pembukaan Asean Games dan dibuka oleh Presiden Soekarno.
Advertisement
Makna Tari Pendet
Mengutip dari artikel Institut Seni Indonesia Denpasar (ISI), Tari Pendet mempunyai sumber inspirasi dari sebuah ritual sakral odalan di pura yang disebut sebagai memendet atau mendet. Mendet sendiri secara etimologis berasal dari kata mendak atau menyambut.
Adapun penarinya tidak selalu dipersiapkan dengan khusus dan umumnya dibawakan oleh seluruh partisipan dan tidak melihat rentang usia baik dari yang tua hingga yang muda dapat melakukannya.
Ketika gamelan telah dilantunkan, maka yang ingin menari secara tulus bisa bergantian tampil di halaman suci pura, bisa secara solo, berpasangan, ataupun massal. Semua tarian dapat dilakukan sebagai sebuah persembahan yang bermakna kegirangan dalam menyambut kehadiran para dewa.
Adapun Tari Pendet yang digunakan dalam menyambut tamu juga mempunyai makna sebagai rasa gembira dalam menyambut tamu yang telah hadir dalam acara.
Maka dari itu, Tari Pendet mempunyai dua fungsi mulai dari fungsi sebagai tari wali dan ditampilkan dalam pura pada saat upacara keagamaan dan kebudayaan. Serta mempunyai fungsi sebagai tari sambutan yang ditampilkan ketika akan menyambut tamu.