Sukses

312 Kafilah Bersaing di MTQ ke-47 Tingkat Kabupaten Paser

Sebanyak 312 kafilah dari 10 Kecamatan di Kabupaten Paser ambil bagian di Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-47 yang diselenggarakan di Kecamatan Muara Samu.

Liputan6.com, Paser - Sebanyak 312 kafilah dari 10 Kecamatan di Kabupaten Paser ambil bagian di Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-47 yang diselenggarakan di Kecamatan Muara Samu, pelaksanaannya dimulai 14 hingga 19 November 2022.

Pelaksanaan MTQ dikatakan Bupati Paser, Fahmi Fadli telah melekat dalam kultur masyarakat dan bangsa kita. Kehadirannya senantiasa memiliki daya tarik dalam kehidupan masyarakat.

"Selain menjadi media dakwah dan syiar keagamaan yang efektif, juga secara nyata terbukti mampu menjadi daya dorong meningkatkannya perekonomian karena melibatkan para pelaku UMKM," tutur Fahmi, Rabu (16/11/2022).

Bagi pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Paser, MTQ memiliki nilai dan makna tersendiri sebagai penyejuk dan perekat kebersamaan di tengah pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan maupun teknologi.

"Serta pengaruh budaya-budaya luar diera globalisasi seperti ini," sambungnya.

Lanjut Fahmi, lantunan kalam ilahi yang menggema selama pelaksanaan MTQ diyakini mampu menciptakan nuansa religius dan menghadirkan suasana yang memberi kesejukan batin bagi masyarakat.

"Disamping itu kegiatan MTQ dapat menjadi forum silaturahmi yang mengandung nilai-nilai positif dalam memperkuat rasa persaudaraan dan ikatan kebersamaan, baik lintas etnis, agama sebagai sesama warga masyarakat Kabupaten Paser," tuturnya.

 

 

 

 

 

 

 

2 dari 2 halaman

Bukan Sekadar Seremonial

Dengan penyelenggaraan MTQ diakuinya senantiasa diarahkan pada upaya menumbuhkan kecintaan dan menggairahkan masyarakat. Terutama generasi muda untuk senantiasa mempelajari dan memahami Al Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup.

"Selain itu, kegiatan musabaqah ini dapat menjadi tolak ukur dinamika aktivitas pembinaan seni baca Al Quran yang berlangsung di Kabupaten Paser," sebut dia.

Politisi berlatar belakang dokter itu mengatakan sangat keliru apabila pelaksanaan MTQ hanya dipahami dari sisi kegiatan syiar keagamaan, tanpa mampu memaknai lebih komprehensif akan nilai-nilai manfaat dan kemaslahatan yang menyertainya.

"Pelaksanaan MTQ tidak hanya disikapi sebagai kegiatan rutinitas seremonial semata, tetapi mampu menjadi momentum strategis mewarnai pelaksanaan pembangunan serta perilaku kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai Qurani," terang Fahmi.

Dalam pelaksanaan MTQ, Kabupaten Paser telah dikenal mampu melahirkan kafilah-kafilah yang cukup diperhitungkan dan berpotensi memiliki dominasi perolehan prestasi yang membanggakan.

"Saya yakin melalui kegiatan MTQ ini Kabupaten Paser juga menjadi lebih maju dalam segala aspek pembangunan," pungkasnya.

 

 

 

 

 

Â