Liputan6.com, Pekanbaru - Raihan dan Fajri Ilham, kakak beradik penderita kerapuhan tulang yang tinggal di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru, akhirnya menginap di salah satu rumah sakit swasta. Keduanya sudah tidak takut lagi berobat setelah Polda Riau sosio psikologi.Â
Kepala Polda Riau Irjen Mohammad Iqbal telah membesuk keduanya, Kamis siang, 17 November 2022. Didampingi Kabid Humas Komisaris Besar Sunarto dan jajaran lainnya, perbincangan Iqbal dengan kakak beradik itu terlihat hangat.Â
Advertisement
Baca Juga
Orang tua kakak beradik tersebut, Rini, menyebut kondisi keduanya anaknya terus membaik. Rini ingin kedua anaknya yang belum pernah berjalan sejak lahir itu segera sembuh dengan bantuan Polda Riau.Â
Raihan dan Fajri sebelumnya sudah dibawa ke rumah sakit menjalani pemeriksaan awal. Dokter meminta keduanya dirawat karena harus diberi obat penguat tulang tapi keduanya masih takut.Â
Kakak adik penderita kerapuhan tulang ini kembali dibawa pulang ke rumahnya. Namun personel Polda Riau terus melakukan pendekatan hingga tidak ada lagi ketakutan dari keduanya, begitu juga dengan keluarga.Â
Iqbal menjelaskan, Raihan dan Fajri selama dirawat di rumah sakit akan ditangani dokter spesialis tulang, dr Jansen. Dokter sudah melakukan beberapa treatment guna mendukung kesembuhan keduanya.Â
"Tujuannya adalah penguatan tulang yang memang secara genetik tulangnya tulang kaca dan sangat rapuh," jelas Iqbal.
Â
Berguna Bagi Negara
Iqbal berharap intervensi kedokteran bisa membuat aktivitas Raihan dan Fajri kian membaik sehingga bisa melanjutkan pendidikan.Â
"Harapannya bisa mengejar cita-cita sehingga menjadi kebanggaan kedua orang tua dan berguna bagi agama bangsa dan negara," imbuh Iqbal
Irjen Iqbal berjanji akan mengawal perawatan terhadap Rehan dan Fajri sampai sembuh. Apalagi kedua kakak beradik ini ada yang bercita-cita menjadi polisi dan dokter.Â
"Dapat kita bayangkan jika kedua ananda ini sehat dan dapat menggapai cita-citanya, ada yang mau jadi dokter, mau jadi polisi," ujar Iqbal.Â
Â
Advertisement
Diagnosis Dokter
Sementara itu, dr Jansen, So.OT mengungkapkan, Raihan dan Fajri datang ke rumah sakit dengan kondisi ketidakmampuan untuk berjalan dan tulang sering patah.
Pemeriksaan dokter, keduanya punya kelainan tulang yang ditemukan mulai dari bagian kepala, bagian pada gigi dan mata, kemudian tulang. Penyakit ini merupakan kelainan genetik atau bawaan.Â
"Umumnya rapuh jadi seperti tulang kaca, jadi kesannya kuat, tapi jika melakukan gerakan dia patah," ulas dr Jansen.
Dia berujar, pihaknya sudah memberikan treatment, khususnya untuk penguatan tulang. Sedikit demi sedikit, tim medis melakukan perbaikan.
Beberapa hari ke depan akan dilakukan pengobatan secara komprehensif sehingga semua tulang yang terdeteksi rapuh dapat berfungsi dengan baik. Perkembangan akan dipantau secara berkala.Â
"Pengobatan tidak hanya oleh dokter tulang tetapi ada juga dokter anak untuk nutrisinya dan dokter gizi, dan rencana selanjutnya oleh dokter THT untuk melihat kelainan genetik ini," jelas dr Jansen.