Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Korea Selatan melalui wakilnya di Indonesia enyelenggarakan 'Proyek Penyusunan Master Plan dan Operasi Percontohan Modernisasi Terminal Bus di Indonesia' pada periode penyelenggaraan tanggal 14 April 2021 hingga 13 Desember 2023 dengan total nilai investasi senilai 5,000,000 USD.
Proyek modernisasi terminal di Indonesia ini akan dilaksanakan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta dan Terminal Leuwi Panjang, Bandung. Nantinya kedua terminal ini akan berfungsi sebagai terminal percontohan proyek modernisasi terminal di Indonesia.
Pengelolaan mencakup tujuh sistem untuk proyek modernisasi terminal tersebut yakni Sistem Penerbitan Tiket, Digital Kiosk, Sistem Online Booking, Sistem Manajemen Terminal, Sistem Pengumuman Suara, Sistem Pengumuman Display, dan Sistem Manajemen Integrasi.
Advertisement
Melalui ke 7 sistem ini, masyarakat akan dimudahkan dalam memesan tiket bus secara online dan real time. Selain itu sistem ini juga berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi para pemilik Oto Bus dan pihak terminal dalam pengelolaan data penumpang.
PT Networks Indonesia Aku (PT NIA) sebagai pelopor bidang ITS (Intelligent Transport Systems) di Indonesia telah melaksanakan pelatihan ini dari tanggal 14 November 2022 hingga 18 November 2022 dan menjadi wakil Korea Selatan dalam penyelenggaraan proyek tersebut.
Pelatihan ini merupakan hasil kerjasama antara Korea Selatan, Indonesia dan PT NIA dalam hal perkembangan perhubungan darat terkait dengan proyek modernisasi terminal di Indonesia. NIA merupakan anak perusahaan dari Samchully Networks yang beroperasi di Korea Selatan.
Di samping itu, NIA dan Kementerian Perhubungan juga meninjau terminal bus antar kota yang ada di Korea Selatan seperti Gangnam Express Bus Terminal di Gangnam, Kota Seoul dan Daejeon Terminal Complex di Kota Daejeon untuk melihat sistem pengelolaan terminal bus di Korea Selatan.
Kunjungan ini juga meninjau stasiun Seoul, EX Hub Transit Center dan mencoba berbagai transportasi umum di Korea Selatan seperti Bus antar kota dan moda transportasi kereta untuk menjadi acuan dan evaluasi perkembangan transportasi di Indonesia.
NIA ingin mempromosikan kemajuan di bidang teknologi transportasi yang didukung dengan metode pembayaran seperti menggunakan Quick Response (QR), payment gateway online, dan kartu kredit melalui kemitraan dengan perusahaan transportasi dan perusahaan dompet digital di Indonesia.
“Dengan telah dilaksanakannya kegiatan pelatihan undangan diharapkan kedua negara akan memiliki hubungan yang lebih kuat terhadap kemajuan teknologi transportasi,” kata Son Dong Kwon selaku Chief Executive Officer PT NIA.
Jika proyek modernisasi ini berjalan dengan sukses, PT NIA akan mencoba untuk melanjutkan proyek modernisasi terminal untuk seluruh Terminal Tipe A di Indonesia.Selain itu, NIA juga akan memperluas bisnis di bidang logistik atau cargo dan penyediaan alat berat.
“Kami berharap generasi muda di Indonesia turut mensupport transportasi di Indonesia yakni dengan cara menggunakan transportasi umum,” ujar Son Dong Kwon.“Sehingga hal tersebut akan menciptakan budaya menggunakan transportasi umum pada masyarakat Indonesia.”