Liputan6.com, Pekanbaru - Pekerja sebuah perusahaan hutan tanaman industri di Kabupaten Pelalawan risau melintasi kanal atau parit buatan meskipun memakai perahu. Pasalnya di parit pemisah antara satu blok dan blok lainnya di lokasi itu kerap muncul buaya muara.
Pekerja takut jika sewaktu-waktu buaya kelaparan diperkirakan berukuran 3 meter itu menerkam. Apalagi kondisi air kanal sangat gelap sehingga apa yang ada di dalamnya tidak kelihatan.
Advertisement
Baca Juga
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah ke lokasi bersama manejemen perusahaan. Sejumlah perangkap di 2 lokasi sudah dipasang lengkap dengan umpan.
"Sudah satu pekan perangkap dipasang tapi belum membuahkan hasil," kata Kabid Wilayah I BBKSDA Riau Andri Hansen Siregar, Senin petang, 21 November 2022.
Hansen menjelaskan, buaya itu diperkirakan sudah lama terjebak di kanal. Buaya itu terbawa arus sungai tak jauh dari kanal karena tingginya intensitas hujan dalam beberapa pekan belakangan.
"Pekerja sering melihat buaya itu muncul ke permukaan, diperkirakan ukurannya 3 meter dan jenis buaya muara," kata Hansen.
Kanal Minim Pakan
Hansen menyatakan keberadaan buaya di kanal sangat beresiko bagi pekerja. Pasalnya di kanal itu sangat minim pakan sehingga bisa saja buaya mengintai orang yang lewat di atas kanal.
"Kanal itu sering dipakai pekerja sebagai akses transportasi," jelas Hansen.
Hansen menyebut di satu titik kanal dipasang sejumlah perangkap dari jaring. Dari dua titik kanal yang dipasang belum ada laporan bahwa buaya masuk jebakan.
"Selain perangkap juga dipasang rambu, petugas juga mengedukasi pekerja," kata Hansen.
Advertisement