Sukses

Bunda Kanduang dalam Tambo Alam, Dasar Penentu Garis Keturunan Ibu di Minangkabau

Tambo Alam adalah cerita sejarah yang mengisahkan sekaligus menjadi dasar dalam menjelaskan asal usul negeri, raja-raja Minangkabau, serta kerajaan Minangkabau.

Liputan6.com, Padang - Tambo dapat diartikan sebagai sejarah, silsilah keturunan, dan riwayat pada masa lampau. Tambo alam merupakan sastra sejarah atau historiografi tradisional, yaitu penulisan sejarah secara turun-temurun menurut pandangan masyarakat setempat.

Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Tambo Alam adalah cerita sejarah yang mengisahkan sekaligus menjadi dasar dalam menjelaskan asal usul negeri, raja-raja Minangkabau, serta kerajaan Minangkabau. Hal tersebut ditentukan dengan sistem matrilineal, yakni sistem yang erat kaitannya dengan posisi Bunda Kanduang pada masyarakat Minangkabau.

Kedudukan Bunda Kanduang dimaknai sebagai perempuan yang diberi kehormatan dan diutamakan menurut adat. Perempuan dianggap sebagai penerima ketentuan keturunan menurut garis ibu, penerima ketentuan rumah tempat tinggal, penerima ketentuan harta dan sumber ekonomi, penerima ketentuan penyimpan hasil usaha perekonomian, serta pemegang hak suara istimewa dalam bermusyawarah.

Masyarakat Minangkabau memiliki beberapa pengertian mengenai Bunda Kanduang. Pertama, Bunda Kanduang merupakan seorang raja atau ratu dari kerajaan Minangkabau pada salah satu periode pemerintahan di masa lampau

Kedua, Bunda Kanduang adalah sebutan kepada kelompok perempuan yang berpakaian adat Minangkabau. Mereka merupakan pendamping kelompok ninik mamak dalam acara-acara seremonial yang diadakan pemerintah.

Ketiga, Bunda Kanduang adalah salah satu unit lembaga kerapatan adat di Minangkabau yang mungkin terdapat pada semua tingkat lembaga kerapatan adat, mulai dari tingkat nagari sampai tingkat alam Minangkabau. Terakhir, Bunda Kanduang adalah seorang perempuan pemimpin non-formal untuk seluruh perempuan beserta anak cucu.

Sementara itu, mengutip dari 'Naskah Tambo Adat Koleksi Surau Pondok: Suntingan Teks dan Analisis Konteks' oleh Ica Aneka, sebenarnya masyarakat Minangkabau cenderung membagi tambo menjadi dua jenis. Selain Tambo Alam, masyarakat Minangkabau juga mengenal Tambo Adat.

Berbeda dengan Tambo Alam, Tambo Adat adalah cerita sejarah yang mengisahkan tentang aturan-aturan pemerintahan Minangkabau pada masa lampau. Tambo Adat juga memuat undang-undang adat Minangkabau yang dibuat oleh orang-orang tua pada masa lampau.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Saksikan video pilihan berikut ini: