Liputan6.com, Jakarta - Jerman mengawali petualangan mereka di Piala Dunia 2022 dengan menghadapi Jepang pada pertandingan pembuka Grup E, Rabu (23/11/2022) sore nanti. Laga ini bisa menjadi langkah awal Jerman atau sebaliknya bisa menghancurkan harapan mereka dalam turnamen ini.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum menyaksikan pertandingan di Stadion Internasional Khalifa, Jerman dikenal salah satu negara paling sukses dalam sejarah turnamen sepak bola FIFA ini.
Apalagi, Der Panzer tidak asing dengan awal yang sempurna setiap Piala Dunia. Setelah hanya gagal sekali sejak 1986 untuk mengumpulkan poin maksimum dari pertandingan pembukaan mereka di turnamen ini.
Hanya pada kekalahan 1-0 dari Meksiko di Piala Dunia 2018 lalu yang mencoreng rekor Jerman. Kekalahan pasukan Joachim Low di Rusia itu tercatat yang terburuk sejak 1986. Tetapi sebelum itu, Jerman telah memenangkan tujuh bentrokan pertandingan pembuka berturut-turut, termasuk kemenangan 4-0 atas Australia pada Piala Dunia 2010 dan Portugal pada Piala Dunia 2014.
Jerman sering menjadi kekuatan yang produktif dalam keikutsertaan mereka di Piala Dunia. Selain kekalahan empat tahun lalu, Jerman mencetak sedikitnya kurang dari empat gol dalam pertandingan pembukaan Piala Dunia mereka sejak 1998. Ketika itu, Herman harus puas hanya dengan kemenangan 2-0 atas Amerika Serikat di Parc des Princes di Paris.
Pasukan Hansi Flick kali ini menghadapi Jepang di pertandingan pertama grup mereka. bBentrokan ini menjadi yang pertama antara kedua negara di panggung Piala Dunia dan hanya pertemuan keempat mereka dalam pertemuan apapun.
Jalan Mulus ke Piala Dunia 2022
Selain tuan rumah Qatar yang secara otomatis lolos ke turnamen Piala Dunia 2022, Jerman adalah tim pertama yang memesan tempat mereka di Piala Dunia Qatar 2022 setelah melalui kualifikasi yang sukses dan bebas dari masalah.
Pasukan Flick mengamankan tempat di panggung termegah sepak bola pada Oktober 2021, memenangkan sembilan dari 10 pertandingan di kualifikasi dan menyelesaikan sembilan poin yang sangat nyaman di depan Makedonia Utara yang berada di posisi kedua dalam grup enam tim.
Hanya Inggris yang berhasil mencetak lebih banyak gol dengan 39 kali di kualifikasi daripada Jerman yang mencetak 36 gol.
Serge Gnabry, Ilkay Gundogan, dan Timo Werner yang cedera masing-masing mencetak lima kali saat jadi pemenang Piala Dunia 2014. Hal ini membuat pekerjaan ringan dari penyisihan grup yang membawa mereka berada di puncak.
Advertisement
Belajar dari Kesalahan Masa Lalu
Gelandang Timnas Jerman Joshua Kimmich mengaku timnya harus belajar dari kesalahan masa lalu dan memulai Piala Dunia 2022 dengan kuat.
“Jika Anda kalah di pertandingan pertama di turnamen besar, ada banyak tekanan,” kata Kimmich dilansir BBC.
Pemain Bayern Munich itu tampil di Piala Dunia keduanya setelah menjadi bagian dari tim Jerman yang gagal di babak penyisihan grup mereka di Rusia empat tahun lalu.
“Tentu saja kami ingin melakukannya dengan lebih baik sekarang,” ucapnya.
“Kami belajar banyak, bahwa tidak hanya penting untuk memiliki pemain besar dan hebat, yang memiliki banyak kesuksesan di masa lalu dan memenangkan banyak trofi,” katanya.
“Ini tentang memiliki tim yang bagus, karakter yang bagus dan semangat tim yang bagus. Anda harus menjadi tim terbaik. Anda tidak membutuhkan pemain terbaik untuk memiliki tim terbaik,” ujar Kimmich menambahkan.